Spiritus

Bertemu dengan ‘Orang Gila’ yang Waras

Tandai hidup kita dengan mempersembahkan kebaikan-kebaikan selama hidup. Jangan hidup bagai mayat berjalan yang membuat takut dan gelisah orang lain.

Oleh : Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi

SELALU saja saya diperjumpakan dengan orang-orang aneh. Ini bukan keluhan, melainkan pemberitahuan saja bahwa hal-hal aneh tak lazim itu bisa saja Allah kirimkan sebagai pelajaran hidup.

Seorang lelaki pendiam yang diduga gila oleh sebagian orang karena tidak kuat mengamalkan sebuah amalan batin tiba-tiba muncul di kompleks kuburan. Menjadi hal aneh karena dia yang tak pernah terdengar bicara sama sekali, kini dengan suara lantang berbicara dengan jajaran batu nisan. Aneh, bukan? Gila? Tunggu dulu.

Apa yang diucapkan? Dia berkata: “Wahai manusia-manusia hidup yang ada di bawah tanah….Bangunlah, berdirilah dan kembalilah aktif berbuat di atas tanah….Karena orang-orang yang kini masih ada di atas tanah sudah banyak yang mati…. tak memiliki akal dan hati.”

Awalnya saya bingung juga memahami kata-kata itu. Setelah dipikir dan direnungkan, maka teringatlah saya pada uangkapan di sebuah kitab: “Ada banyak orang yang jasadnya meninggal, namun nama dan semangat kebaikannya tetap hidup hingga kini. Ada orang yang jasadnya masih hidup bergentayangan hingga kini, namun adanya dalam hidup ini sama dengan tidak adanya, bahkan lebih baik tidak ada ketimbang adanya.”

Sahabat dan saudaraku, tandai hidup kita dengan mempersembahkan kebaikan-kebaikan selama hidup. Jangan hidup bagai mayat berjalan, adanya membuat takut dan gelisah orang lain. Salam, AIM. [*]

* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya dan Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Back to top button