Kisah Pagi Ini untuk Semangat Ramadhan Kita
Marilah kita senang hati berkumpul dengan orang-orang baik yang senantiasa ingat dan mengingatkan kita akan Allah dan akhirat.
Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi
SAHABAT dan saudaraku, di suatu kesempatan Ibn Abi al-Hiwari bercerita tentang mimpinya yang unik. Orang shalih jaman dahulu sangat senang menceritakan mimpi yang menurutnya mengandung hikmah memotivasi untuk lebih baik lagi penataan hidup ke depan. Beliau berkisah mimpi tentang al-Washili yang telah wafat.
Dalam mimpinya, Ibn Abi al-Hiwari melihat al-Wahili berdiri tegak di atas udara dengan memancarkan cahaya benderang sekali. Al-Hiwari bertanya tentang apa yang dilakukan Allah untuk dirinya. Al-Washili menjawab: “Allah memberikan yang terbaik kepadaku. Allah mengampuni dosa-dosaku dan memuliakanku.”
Al-Hiwati memohon agar al-Washili memberikan nasehat apa yang harus dilakukan agat bisa diampuni dosa dan dimuliakan Allah. Al-Washili menjawab: “Wajib Anda menjaga keistiqamahan ‘mujalasat al-Dzakirin,’ duduk bersama dengan orang-orang yang ingat, berdzikir, kepada Allah.” Lalu al-Hiwari berkata: “Itu baru pahala berkumpul dengan ahli dzikir, lalu bagaimana dengan bersambungnya hati dengan orang-orang yang bijak yang telah sampai ke pangkat makrifat kepada Allah?”
Sahabat dan saudaraku, marilah kita senang hati berkumpul dengan orang-orang baik yang senantiasa ingat dan mengingatkan kita akan Allah dan akhirat. Bersyukurlah dan teruslah istiqamah sambung hati dengan orang-orangnya Allah. Semoga kelak kita dibersamakan dengan mereka dalam ridla Allah dan syafaat Rasulullah SAW. Semarakkan bulan Ramadhan dengan amal-amal kebaikan. Salam, A. Imam Mawardi, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]