Peneladan Sifat Allah Al-Malik oleh Rasulullah
Keyakinan Rasulullah akan kemahakuasaan Allah Al-Malik demikian sempurna, teguh dan tidak tergoyahkan, termasuk dalam kondisi paling kritis sekalipun.
Oleh: KH Abdullah Gymnastiar
TIADA yang paling sanggup untuk meneladani Allah Al-Malik, dalam berbagai seginya, selain Rasulullah. Beliau mampu menaklukkan ego dan nafsunya sehingga beliau benar-benar menjadi perhatian bagi dirinya. Keyakinan beliau akan kemahakuasaan Allah Al-Malik demikian sempurna, teguh dan tidak tergoyahkan, termasuk dalam kondisi paling kritis sekalipun.
Pernah suatu ketika, saat hendak memasuki Ka’bah, beliau dicegat oleh penjaganya, yaitu Utsman bin Thalhah. Beliau dibentak dan dimaki-maki. Namun, dengan tenang Rasululla bersabda, “Wahai Utsman, mungkin suatu saat kelak kunci itu (kunci ka’bah) akan berada dalam genggaman tanganku, dan aku akan meletakkannya di manapun aku suka!”
Utsman lalu berkata dengan kasar, “jika itu benar, Quraisy betul-betul akan hancur dan terhina!”
“Tidak, bahkan mereka akan makmur dan terhormat pada waktu itu,” jawab Rasulullah.
Peristiwa ini terjadi pada puncak permusuhan dan perlawanan kaum musyrik Quraisy kepada Rasulullah atas aktivitas dakwah yang beliau lakukan. Namun, sedegil dan sekasar apapun lawan bicaranya, beliau tetap tenang dan santun. Beliau mampu mengendalikan diri dengan sangat sempurna.
Apa yang diucapkanya menggambarkan betapa yakinnya beliau dengan janji Allah. Dan benar saja, janji Allah Azza wa jalla tidak pernah meleset. Pada waktu itu penaklukkan Mekkah, beliau benar-benar memegang kunci Ka’bah tanpa ada seorang pun yang mampu mengambilnya.
Saat itu beliau bisa memberikannya kepada siapapun yang dikehendakinya. Rasulullah kemudian menyerahkan kunci itu kepada Utsman bin Thalhah dan mengingatkannya tentang apa yang dulu pernah dikatakan kepadanya. (HR AL- Bukhari, dalam Zaddul Ma’ad, Ibnu Qayyim Al- Jauziyah) [*]
* Sumber: Buku Asmaul Husna Untuk Hidup Penuh Makna