Spiritus

Sedekah Berlimpah Berkah

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW berfirman, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Oleh: KH Abdullah Gymnastiar

KITA adalah makhluk yang tiada pernah luput dari kesalahan. Dalam satu hari saja misalnya, kalau kita tafakuri berapa banyak kesalahan yang kita lakukan, berapa banyak kemaksiatan yang kita lakukan. Perbuatan-perbuatan kecil yang tidak Allah ridhai, tapi sudah terlanjur kita anggap sebagai hal yang biasa.

KH Abdulah Gymnastiar

Allah SWT mengkaruniakan penglihatan kepada kita sehingga kita bisa melihat betapa indahnya alam semesta ini. Akan tetapi, hari ini saja misalnya sudah berapa kali mata kita melihat dengan sengaja hal-hal yang bukan hak kita untuk melihatnya. Lisan kita ini adalah karunia dari Allah SWT, sehingga kita bisa berkomunikasi dengan lancar.

Akan tetapi, hari ini saja misalnya sudah berapa kali kita membicarakan keburukan orang lain, atau sudah berapa kali kita mengucapkan kalimat yang sia sia, celetukan-celetukan yang tiada berguna. Hal yang sia-sia adalah urusan yang seringkali kita anggap biasa sehingga sepertinya ringan saja kita ini saat melakukannya. Padahal melakukan hal yang sia-sia bukanlah bagian dari ciri orang yang beriman.

Allah SWT berfirman,  “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al Mu’minun (23) : 1-3)

Belum lagi hati kita, bagian penting yang tidak terlihat oleh orang lain dari diri kita ini adalah hati. Saat berbuat suatu kebaikan, berapa kali hati kita tidak ikhlas, malah mengharapkan penilaian dan pujian orang lain. Demikian juga dengan pikiran kita, saat berhadapan atau berbicara dengan orang lain, berapa kali pikiran kita malah mengomentari miring penampilannya, cara bicaranya atau fisiknya.

Begitulah, harus diakui bahwa diri kita ini setiap hari tidak bisa terhindari dari berbuat salah. Rasulullah Saw bersabda, “Setiap anak cucu Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Darimi).

Oleh karena kita makhluk yang tidak luput dari dosa, maka kita sangat membutuhkan ampunan dari Allah SWT. Dosa yang kecil akan menjadi besar jika Allah tidak mengampuni. Dan, menyepelekan dosa-dosa kecil adalah awal dari malapetaka dalam hidup kita. Hanya ampunan Allah yang bisa menyelamatkan kita dari api neraka. Dan, salah satu cara mengundang datangnya ampunan Allah adalah dengan sedekah, sebagaimana yang telah Rasulullah Saw sampaikan.

Tentu bukan berarti kita dapat memahami bahwa kita bisa leluasa melakukan dosa kemudian bersedekah supaya dosa kita diampuni. Tidak demikian. Karena ampunan dari Allah datang bukan karena besarnya sedekah yang kita keluarkan, akan tetapi karena besarnya kesungguhan kita dalam bertaubat memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dosa kita terhapus karena mujahadah kita dalam bertaubat, memohon ampun kepada Allah dan istigamah menjauhkan diri dari kemaksiatan yang sempat kita lakukan. Dan, sedekah adalah wujud dari kesungguhan kita itu. Kita tidak hanya berazzam di dalam hati untuk memperbaiki diri, melainkan juga membuktikan azzam tersebut dengan bagus dalam ibadah, serius dalam menjaga kebeningan hati dan tulus dalam menebarkan manfaat kepada orang lain di sekitar kita.

Sedekah yang dikeluarkan secara ikhlas lillaahita’ala akan mendatangkan doa-doa kebaikan bagi kita. Kalau kita tafakuri, jika ada seseorang yang bersedekah, maka orang yang akan disedekahi akan mendoakannya dengan doa-doa kebaikan yang banyak: mendoakan agar diberi balasan oleh Allah, dimudahkan urusan, diampuni dosa dan kesalahan, dan doa-doa kebaikan lainnya. Tidakkah ini sesuatu yang indah, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa. [*]

* Sumber: Buku Sedekah Berlimpah Berkah

Back to top button