Setetes Embun: Hidup Hanya dari Ekaristi
Penulis: P. Kimy Ndelo CSsR
Mengikuti Perayaan Ekaristi dan menerima Komuni Kudus, setiap hari atau setiap minggu, adalah hal yang sangat penting dalam hidup beriman. Meyakini kehadiran Kristus dalam Ekaristi Kudus adalah hal yang lain lagi.
JERNIH-Alexandrina Maria da Costa (1904-1955) adalah seorang wanita mistik dari Portugal. Dia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2004.
Dia lahir di Balazar, sebuah kota yang berjarak 145 mil dari Fatima. Sejak umur 9 tahun dia sudah bekerja di ladang membantu orang tua. Kemudian dia bekerja sebagai tukang jahit.
Ketika berumur 14 tahun orang yang mempekerjakan dia hendak berbuat tak senonoh kepadanya. Malam-malam dia melarikan diri lewat jendela dan mengalami luka di tubuhnya termasuk patah tulang.
Enam tahun kemudian dia harus berbaring di rumah karena sakit. Seterusnya dia begitu selama 30 tahun. Di tengah-tengah penderitaannya dia menjadi lebih dekat kepada Yesus.
Pada tahun 1931 dia pertama kali mengalami penampakan Yesus. Selanjutnya dia terus mengalami penampakan. Dalam penampakan itulah Yesus mengatakan kepadanya bahwa penderitaan ini untuk keselamatan jiwa-jiwa.
Menurut buku diary atau catatan hariannya, sepanjang Pekan Suci tahun 1942, Yesus menampakkan diri dan berkata: “Yesus tidak akan makan makanan duniawi lagi. Makananmu adalah dagingku; minumanmu adalah darah suciku.
Setelah menerima pesan dari Yesus ini, dia menjalani puasa total selama 13 tahun sampai kematiannya pada tahun 1955. Satu-satunya makanan yang dia terima selama 13 tahun adalah Komuni Suci. Selama periode waktu ini dia menjadi subyek penelitian para ahli medis selama 40 hari untuk menemukan apa yang terjadi pada dirinya.
Setelah penelitian ini, para dokter menyatakan bahwa dia tidak memakan makanan apa pun kecuali Komuni Kudus.
Pada satu kesempatan Yesus berkata kepada Alexandrina: “Engkau hidup hanya oleh Ekaristi karena Aku ingin membuktikan kepada dunia kuasa Ekaristi dan kuasa hidupku dalam jiwa-jiwa.”
Akexandrina bukan satu-satunya yang hidup hanya oleh Ekaristi Kudus. Theresa Neumann (1896-1962) adalah seorang mistik Jerman yang tidak pernah makan dari tahun 1923 sampai 1962. Selama 39 tahun dia hanya hidup oleh Ekaristi Kudus.
Santa Katarina dari Siena (1347-1380), selama tahun-tahun terakhir hidupnya, juga tidak makan dan minum kecuali Ekaristi Kudus. Daftar yang panjang para kudus atau orang suci dalam Gereja yang mengalami hidup luar biasa seperti ini bisa ditemukan.
Dalam kisah Injil hari ini Yesus mengatakan: “Akulah roti hidup. Barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi. Barangsiapa percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi” (Yoh 6,35). Roti kehidupan ini datang dari surga. Apa yang terjadi pada para kudus di atas membuktikan kebenaran sabda Yesus ini.
Janji Yesus ini membuktikan pula bahwa kenyataan ini tidak hanya akan terjadi kelak sesudah kematian tetapi bahkan sejak dan selama hidup di dunia ini. Tapi janji ini terjadi karena kehendak Allah, bukan semata-mata karena kepercayaan manusia.
“Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yoh 6,44). Tidak ada seorangpun yang mampu memperlihatkan tanda ajaib jika tak dikehendaki Allah.
Mengikuti Perayaan Ekaristi dan menerima Komuni Kudus, setiap hari atau setiap minggu, adalah hal yang sangat penting dalam hidup beriman. Meyakini kehadiran Kristus dalam Ekaristi Kudus adalah hal yang lain lagi.
Orang bisa hadir dalam Ekaristi tapi pikirannya ke tempat lain atau tidak mengarah kepada Yesus. Ini adalah sebuah proses yang membutuhkan kepekaan iman dan penyerahan diri secara total. Perlu ada kesatuan dengan Kristus, baik secara fisik maupun dalam jiwa dan semangat.
“Tak ada yang lebih agung daripada Ekaristi. Jika ada yang lebih mulia dari itu, pasti Allah telah memberikannya” (St. Yoh. Maria Vianney). “Komuni Kudus adalah jalan paling singkat dan paling aman ke Surga” (Paus Pius X).
(SETETES EMBUN, by P. Kimy Ndelo CSsR; ditulis di Biara Santo Alfonsus-Konventu Redemptoris Weetebula, Sumba tanpa Wa).