Rahmatan Lil Alamin
-
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Tentang Mereka yang Pongah Dalam Palsu
Manusia-manusia bergerak bersama kepalsuan dan kepongahan. Merebut hati para pecundang yang gemar pamer lumpur-lumpur kehidupan dengan penuh bangga. Menyebarkan kepura-puraan…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Berakhlak Baik, Bahkan Kepada Seorang Dzalim
Di atas spirit Tauhid-Wujudiah itu.. Pendzalim tidak terlihat sama sekali. Sirna. Terbang bersama debu-debu. Dibawa angin: meninggalkan ruang-angkasa. JERNIH–Saudaraku, Yakinlah..…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Koruptor: Para Pembunuh Nurani
Tapi ingatlah. Raih semua itu secara benar, bukan lewat korupsi. Karena penggelapan itu, melawan hati nurani. Membunuh rasa keadilan. Menyengsarakan…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Jangan Jadi Muslim Pembenci, Jangan Jadi Pembenci Muslim
Sadarlah. Ekosistem itu bisa membentuk sikap, perilaku, dan budaya. Hanya dalam sistem sosial-digital yang sehat, sosok Muslim ngefriend akan tumbuh,…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Pencuri Pepaya dan Korbannya yang Bijak
Usut punya usut, ia malah memikirkan betapa susahnya orang yang mencuri itu. Harus bersembunyi pada tengah malam hari supaya tidak…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Menjadi Muslim “Ngefriend”
Muslim Ngefriend berarti sosok anak muda Muslim gaul sekaligus Islam banget. Itu berarti energi ruhaniah keislaman yang mereka wujudkan dalam…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Seperti Air, Manusia Seharusnya tak Henti Mengalir
Kemudian aku berteriak lantang pada diam yang bersembunyi di balik tembok-tembok, suara air kolam, langit-bumi: tak ada kata mentok untuk…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Hidup: Ombak Berturutan yang Menerpa Karang Pantai
Dengan harapan tatkala memilih lautan, aku bisa memangkah derasnya ombak. Suatu ketika, aku akan terdampar ke pantai. Sebaliknya, jika memutuskan…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Merenung-ulang Politisasi Agama
Renungkanlah. Agama tetap diperlukan. Karena keyakinan dan dimensi spiritualitas sungguh melekat erat dengan kehadiran manusia. Agama mesti menjawab kebutuhan fundamental…
Read More » -
Solilokui
“Percikan Agama Cinta”: Hidup, Antara Pilihan, Candu dan Risalah yang Kita Tinggalkan
Hidup itu risalah: antara peduli atau mementingkan kepentingan pribadi. Tersimpul menaklukan sekaligus melayani dunia atas nama makna atau menikmati kelezatan…
Read More »