Korea tak Hanya K-Pop, Tapi Juga Son Heung-min
Seoul — Siapa ikon Korea Selatan (Korsel) sebenarnya? Bintang K-Pop atau konglomerat pencipta merk terkenal?
Bukan keduanya.
Ikon Korsel saat ini adalah Son Heung-min, penyerang Tottenham Hotspurs. Wajahnya terpampang di billboard seluruh negeri, yang membetot penggemar sepakbola untuk selalu menyaksikan aksinya.
Son Heung-min, menurut CNN Sport, menciptakan ‘Sonsation’. Ia memiliki superfan, yang selalu hadir di mana pun Son berlaga.
Minji Seo salah satunya. “Hasrat hidup saya adalah Son Heung-min,” ujarnya. “Saya selalu ingin punya kesempatan berbicara dengannya.”
Son belum sehebat Park Ji-sung, yang meraih gelar Liga Primer saat masih bermain untuk Manchester United. Namun Son adalah pemain inti Tottenham Hotspurs yang mengubah klub sebelah utara London dari staus mediocre menjadi elite.
Ia berperan penting menempatkan Spurs, julukan Tottenham Hotspus, di papan atas Liga Primer dalam tiga musim terakhir. Musim lalu, Son membawa Spurs ke final Liga Champions.
Son adalah satu-satunya kisah sukses Korsel di industri sepakbola Eropa dalam empat tahun terakhir. Ia menghadirkan ratusan orang Korsel di mana pun dia bermain.
Rendah Hati
Lahir di Chuncheon, timur laut Seoul, Son menuliskan namanya di sepakbola Eropa kali pertama saat bermain bersama Hamburg. Saat itu ia masih remaja, dan tak banyak menyita perhatian pemandu bakat.
Tahun 2013 ia pindah ke Bayer Leverkusen. Di klub ini, Son makin kreatif dan produktif. Tottenham Horspurs mengeluarkan 28 juta pound untuk membawanya ke Liga Inggris.
Son membayar kepercayaan itu dengan banyak gol di Liga Primer dan Liga Inggris. Ia menjadi salah satu pemain paling menghibur, dan populer di London dan di negeri kelahirannya.
Popularitas tidak mengubah sikapnya. Ia tetap rendah hati, dan menyebut diri manusia biasa.
“Saya mencoba rendah hati,” katanya. “Saya pikir kita semua manusia, tidak peduli aktor, aktris, atau penyanyi.”
Son selalu ingin berperilaku seperti manusia normal, dan terus mencoba membuat negaranya bangga.
Kerendahan hati itulah yang membuat Son menimbulkan ‘Sonsation’ di sekujur Koresel. Fans sepakbola Korsel, setelah Park Ji-sung, Seol Ki-hyeon, dan Ang Jung-hwan pensiun, kini hanya punya satu nama untuk dipuja, yaitu Son Heung-min.
Setiap penggemar sepakbola Korsel susah-payah mencari berita terkini tentang Son. Sosial media dipenuhi nama Son, dan memberitakan di mana pun Son bermain.
Di White Hart Lane, markas Spurs, ratusan orang Korea selalu hadir setiap kali Son bermain. Di stadion lain, saat Spurs bertandang, situasi serupa terlihat.
Jika Son mencetak gol, orang-orang Korea ini paling berisik. Setelah laga selesai, mereka menunggu bus yang membawa Son meninggalkan stadion.
Jika kebetulan Son berjalan menuju bus, akan selalu ada orang Korea lepas dari pengawasan polisi hanya untuk menyentuh sang idola. Atau, memberi sang idola cokelat, cindera mata, lip balms, sun creams, atau apa pun.
Sesuatu yang mungkin tak diperoleh Park Ji-sung saat masih di Manchester United. Mungkin, Son Heung-min lebih ganteng, dan pantas jadi bintang K-Pop.