Al Chaidar: Jamaah Islamiyah Sudah Bukan Lagi Organisasi Teroris
Al-Chaidar mengatakan, JI sudah empat kali mengalami transformasi. Transformasi itu juga membuat organisasi ini berbeda dengan JAD, MIT dan ISIS, yang masih bergerak sebagai gerakan terorisme.
JERNIH—Publik terus memperbincangkan penangkapan tiga orang terduga teroris, Farid Okbah, Zain An-Najah dan Anung Al-Hamat oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror di Wilayah Bekasi, Jawa Barat. Sejak penangkapan mereka, grup-grup WA pepak dipenuhi pertanyaan seputar hal tersebut. Apalagi salah satu dari tiga ustadz yang ditangkap itu merupakan anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Diskursus kian hangat manakala pengamat terorisme Al Chaidar menyatakan penilaian akan Zain An-Najah dan Farid Okbah sebagai teroris masih lemah, hanya karena terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).
“Ustadz Zain dan Farid Okbah bukan teroris. Jamaah Islamiyah (juga) sudah bukan lagi organisasi teroris,” kata Chaidar kepada Kantor Berita Politik Republik Merdeka Online (RMOL).
Chaidar mengatakan, JI sudah empat kali mengalami transformasi. Transformasi itu juga membuat organisasi ini berbeda dengan JAD, MIT dan ISIS, yang masih bergerak sebagai gerakan terorisme.
Dosen Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, itu kemudian menjelaskan bahwa pada 1992 hingga 1998 JI merupakan organisasi jihadis yang berusaha membebaskan dan membantu negara-negara Muslim yang dijajah seperti Afghanistan, Mindanao, Pattani, Palestina.
Orientasi itu berubah pada tahun 1999 hingga 2007. Organisasi cenderung melakukan aksi teror. Sejumlah pemboman terindikasi melibatkan JI, bahkan hingga Gedung WTC di USA.
“Kemudian pada 2008 hingga 2013, JI menjadi organisasi dakwah dan meninggalkan operasi-operasi teror di berbagai wilayah,” kata Al-Chaidar.
Sementara 2013 hingga sekarang, JI menjadi organisasi humanitarian dengan mendirikan Syam Organizer, HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia), One Care, ABA, dan sebagainya.
“Sudah sejak 2007 akhir mereka memutuskan untuk tidak lagi bergerak dalam operasi terorisme. Densus 88 masih mempercayai perspektif lama tentang JI itu,” kata dia.
Namun begitu, Chaidar menyebut aliran dana dari Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) ke Ustaz Farid Okbah mungkin saja adanya.
“Tapi kalau untuk membeli bom dan senjata, itu pasti ngarang,”ujar pengamat yang sempat sangat produktif menulis buku tersebut.
“JI konsisten dengan janji mereka sejak 2007. Saya lihat tak ada pengingkaran terhadap janji itu,” kata Al-Chaidar.
Densus 88 Antiteror menangkap tiga orang terduga teroris di Bekasi Jawa Barat pada Selasa kemarin (16/11). Mereka adalah Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Farid Okbah, pengurus MUI Zain An-Najah, dan Anung Al-Hamat. [RMOL]