Bulan Solidaritas Palestina Hari Ini Dibuka: Peningkatan Literasi dan Edukasi untuk Pembebasan Al-Aqsha
Sebelumnya, Prof Syafií sering menekankan pentingnya literasi dalam mendukung perjuangan Palestina. Beliau kerap menyampaikan bahwa pendidikan dan pemahaman masyarakat akan isu-isu Palestina perlu ditingkatkan agar solidaritas semakin kuat dan bermakna.
JERNIH– Sentul, Bogor, menjadi Lokasi dan penanda pembukaan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2024, yang digelar di Aula Al-Hamra, Masjid Tazkia, Semin (4/11/2024). Kegiatan yang diprakarsai Aqsa Working Group (AWG) itu mengangkat tema “Urgensi Literasi dan Edukasi untuk Pembebasan Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha,” dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan solidaritas masyarakat Indonesia terhadap Palestina.
Acara akan dihadiri oleh berbagai tokoh terkemuka dari Indonesia dan Palestina, termasuk H.E. Dr. Zuhair Al-Shun, duta besar Palestina untuk Indonesia, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat Indonesia. “Dukungan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia sangatlah berarti bagi perjuangan rakyat Palestina. Kami berharap solidaritas ini akan terus menjadi kekuatan dalam memperjuangkan kebebasan Palestina,” ujar Dubes Zuhair, sebelumnya.
Sejumlah tokoh Indonesia turut hadir dan akan memberikan sambutan. Ketua Pelaksana BSP, Nur Ikhwan Abadi, didapuk membuka acara dengan menjelaskan visi di balik Bulan Solidaritas Palestina. K.H. Yakhsyallah Mansyur, pembina utama AWG, akan menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu cara untuk mengobarkan semangat solidaritas terhadap Palestina melalui aksi-aksi konkret. “Bulan Solidaritas Palestina ini bukan sekadar simbol, namun merupakan aksi nyata yang terus kami lakukan setiap tahun,” kata K.H. Yakhsyallah, kepada media, sebelumnya.
Rektor Institut Tazkia, Prof. Dr. Muhammad Syafi’i Antonio, juga akan hadir dalam acara tersebut. Sebelumnya, Prof Syafií sering menekankan pentingnya literasi dalam mendukung perjuangan Palestina. Beliau kerap menyampaikan bahwa pendidikan dan pemahaman masyarakat akan isu-isu Palestina perlu ditingkatkan agar solidaritas semakin kuat dan bermakna. “Literasi adalah kunci. Dengan memahami sejarah dan realitas yang ada, dukungan kita tidak hanya menjadi bentuk simpati, tetapi juga sebagai tindakan yang didasari pengetahuan,” ujar Prof. Syafi’i Antonio di beberapa forum.
Selain tokoh-tokoh di atas, akan hadir pula Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, serta Prof. Din Syamsuddin, ketua Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP). Sebagaimana diketahui, keduanya kerap menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk pembebasan Palestina.
Berdasarkan rencana, acara juga akan diisi sejumlah kegiatan lain yang menarik. Para peserta akan disuguhi pemutaran video profil AWG serta dokumentasi kegiatan Bulan Solidaritas Palestina dari tahun sebelumnya. Ada pula pembacaan puisi oleh seniman muda Anggun, yang diharapkan akan membawa suasana yang khidmat dan emosional.
Puncak acara adalah sesi penyerahan simbolis, berupa syal solidaritas dan plakat kepada para tokoh yang hadir. K.H. Yakhsyallah Mansyur akan menyerahkan syal kepada H.E. Dr. Zuhair Al-Shun sebagai bentuk dukungan dan persahabatan. Penyerahan plakat juga dilakukan oleh para tokoh, di antaranya K.H. Abul Hidayat Saerodjie dari Jaringan Pondok Pesantren Al Fatah yang memberikan plakat kepada Prof. Din Syamsuddin, dan Farid Thalib dari Radio Silaturahim yang akan memberikan penghargaan kepada Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim.
Acara akan ditutup dengan sesi bedah buku “Hubungan Indonesia dan Palestina,” yang dimoderatori Angga Aminuddin. Beberapa pembicara kunci seperti Ali Farkhan Tsani dan K.H. Yakhsyallah Mansyur akan menyampaikan paparan mengenai sejarah dan dinamika hubungan kedua negara, diikuti dengan tanggapan dari para akademisi. []