ICMI Fokus pada Program Ketahanan Pangan dan Isu Strategis Lainnya di Tahun 2025
JERNIH– Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menegaskan komitmennya untuk mendorong program ketahanan pangan nasional sebagai fokus utama tahun 2025. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Arif Satria, dalam pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI 2024 yang berlangsung di Kota Bogor, Sabtu (14/12/2024).
“Program ini sejalan dengan visi strategis pemerintah Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Salah satu ciri negara yang kuat adalah ketahanan pangan yang kokoh,” ujar Prof Arif.
Memulai dari Desa untuk Ketahanan Pangan
Prof Arif menegaskan, Indonesia memiliki potensi besar dalam ketahanan pangan, mengingat posisinya sebagai negara agraris dengan tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah. Program ICMI akan dimulai dari pengembangan kawasan pedesaan sebagai pusat ekonomi pangan.
“Ketahanan pangan ini tidak hanya soal sumber daya alam, tapi juga teknologi dan edukasi. Desa harus menjadi kawasan maju secara ekonomi dengan menjadi sumber pangan,” kata dia.
Selain itu, ia menyoroti permasalahan besar terkait sampah makanan. “Indonesia berada di urutan ketiga dunia sebagai penyumbang sampah makanan terbanyak, setelah Arab Saudi di posisi pertama. Untuk itu, edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, harus ditingkatkan.”
Teknologi dan etika dalam penerapan AI
Selain ketahanan pangan, ICMI juga menyoroti pentingnya pengawasan dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Prof. Arif menyatakan bahwa penerapan AI di Indonesia harus berjalan sesuai dengan norma dan nilai kemanusiaan.
“ICMI akan berperan aktif dalam mendorong kebijakan penerapan AI yang adil dan etis, tanpa membatasi inovasi. Peran ormas Islam, termasuk ICMI, sangat penting dalam memastikan AI tidak disalahgunakan,”ujarnya.
ICMI juga menyerukan partisipasi aktif dalam mengatasi isu sosial lainnya, seperti pemberantasan judi online, pencegahan LGBT, dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Perayaan Milad ke-34 ICMI dan program baru
Silaknas ICMI 2024, yang mengambil tema “Mengokohkan Peran IMTAQ & IPTEK Menuju Indonesia Emas”, menjadi momen penting untuk evaluasi, konsolidasi, dan perayaan Milad ke-34 ICMI. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dari 13 hingga 15 Desember 2024, dengan rangkaian acara seperti International Conference of Muslim Women dan Simposium Indonesia Emas.
Ketua Panitia Pelaksana, Ina Marlina, mengapresiasi antusiasme ribuan peserta yang hadir dari berbagai daerah. “Alhamdulillah, seluruh kursi terisi penuh bahkan sejak acara konferensi dan simposium. Terima kasih atas dukungan semua pihak dalam menyukseskan acara ini,” ujar Ina.
Pada acara ini, ICMI meluncurkan beberapa program strategis, seperti: Wakaf Deposito Beasiswa Pendidikan melalui BSI, Program Indonesia Pintar Mengaji, Pesantren Cendekia ICMI, Baret (Badan Reaksi Cepat) ICMI, dan ICMI Award untuk tokoh bangsa yang berjasa. “ICMI hadir untuk memberikan solusi terbaik bagi bangsa, berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang berbasis kecendekiaan,” kata Prof. Arif.