Veritas

Jadi Satu-satunya Cagub Perempuan, Tina Nur Alam Siap Cetak Sejarah

  • Dalam 60 tahun sejarah Sultra, baru kali ini seorang perempuan menantang dominasi laki-laki dalam kontetasi kursi gubernur.
  • Tina Nur Alam menangkap semangat kaum perempuan Sultra yang menginginkan perempuan memimpin Bumi Anoa.

KENDARI — Tina Nur Alam, calon gubernur (Cagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengatakan siap mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang menjadi gubernur dalam 60 tahun sejarah propinsi berjuluk Bumi Anoa.

“Sejak Sultra berdiri, propinsi ini melulu dipimpin gubernur laki-laki. Jadi, saya akan buat sejarah dengan menjadi perempuan pertama yang memimpin Sultra,” kata Tina Nur Alam kepada wartawan usai menjalani psikote di RSU Bahteramas, Minggu 1 September.

Tina Nur Alam menjalani psikotes bersama La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, calon wakil gubernur (Cawagub) Sultra.

Menurut Tina, saat ini pun dirinya telah mencetak sejarah sebagai satu-satunya perempuan yang berani mencalonkan diri sebagai gubernur Sultra. Sebelumnya, selama enam dekade sejarah Sultra, belum satu pun perempuan Sultra berani tampil menantang dominasi laki-laki dalam kontenstasi menjadi orang nomor satu.

Artinya, Tina Nur Alam adalah fenomena politik Sultra. Ia punya kapasitas lebih dari cukup untuk memimpin Sultra, setelah dua periode menjadi anggot DPR RI. Sebagai istri Nur Alam, mantan gubernur Sultra, Tina Nur Alam mengamati langsung perkembangan Sultra dan mengidentifikasi kebutuhan wilayahnya di masa depan.

Dalam beberapa kesempatan bertemu masyarakat, Tina Nur Alam juga menangkap semangat serupa di kalangan perempuan Sultra yang ingin melihat kaumnya memimpin Bumi Anoa.

“Kalau semua perempuan bersatu, Insyaallah kita akan punya gubernur Sultra dari kalangan perempuan,” kata Tina Nur.

Diungkapkannya juga, untuk meraih target kemenangan dalam pesta demokrasi Pilgub Sultra, pihaknya terus mengintensifkan sosialisasi visi ‘Bahteramas Berlayar Kembali’

“Kita terus sosialisasikan lima pilar program Bahteramas, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi dan budaya,” kataTina Nur Alam.

Back to top button