OikosVeritas

Jajanan Ciki Ngebul Viral, Ini Bahayanya!

Ketika orang mendengar bahaya dari makanan atau minuman, sebagian besar akan langsung curiga itu beracun, tetapi tidak demikian halnya dengan nitrogen cair. Bahayanya bukan pada makanannya tetapi pada suhu yang sangat rendah.

JERNIH – Anda mungkin pernah melihat jajanan viral dengan eskrim seperti berasap atau pernah merasakannya? Jajanan ini tengah digandrungi remaja dan anak-anak. Namun ternyata jajanan yang dikenal dengan ciki ngebul ini juga berbahaya.

Di Tasikmalaya, Jawa Barat, sebanyak tujuh siswa SD mengalami keracunan setelah mengonsumsi ciki ngebul atau eskrim hidrogen ini. Keracunan ciki ngebul di Tasikmalaya ini terjadi pada akhir November 2022 lalu. Para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan begah perut setelah mengonsumsi ciki ngebul. Akibatnya, ketujuh siswa tersebut harus dilarikan ke Puskesmas Leuwisari untuk mendapatkan perawatan medis

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menginstruksikan jajarannya supaya segera melapor jika menemukan kasus keracunan yang disebabkan oleh jajanan pangan berasap mengandung nitrogen cair atau ciki ngebul ini. 

Imbauan tersebut tercantum dalam Surat Edaran (SE) SR.01.07/111/5/67/2023 perihal pelaporan kasus kedarurat media dalam penggunaan nitrogen cair pada makanan, yang diteken Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Yuli Astuti Saripawan pada Selasa (3/1/2023) lalu.  

“Terkait hal tersebut, kepada seluruh dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit agar melaporkan jika ditemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajan ‘chiki ngebul’,” demikian kutipan SE tersebut.   

Selain dapat melaporkan kasus keracunan ciki ngebul secara langsung ke Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes yang beralamat di Gedung Adhyatma lt. 4 (R.409), Jl. H. R. Rasuna Said Blok X5, Kavling 4-9, Jakarta Selatan, Kemenkes juga menyediakan layanan aduan di nomor 088215992763 atau email di pelayanankesehatan.rujukanlain@gmail.com.   

Apa itu Nitrogen Cair?

Nitrogen adalah salah satu unsur yang banyak ditemukan di alam semesta, tersedia secara alami di seluruh tanah, lautan, dan bahkan udara. Ini adalah nutrisi penting dalam pertumbuhan tanaman dan hewan. Oleh karena itu, nitrogen cair persis seperti namanya, direduksi menjadi bentuk cair. Ini sangat dingin, dengan suhu bisa mencapai 200 derajat Celcius di bawah nol.

Nitrogen cair umumnya digunakan dalam prosedur medis, seperti kriopreservasi sumsum tulang, embrio awal, dan bahan lainnya, serta makanan dan obat-obatan. Fitur supercool dari nitrogen cair ini sering digunakan untuk membekukan pertumbuhan jinak, pra-kanker dan kanker kulit, dan diterapkan secara umum melalui tabung semprot atau melalui kapas.

Nitrogen juga biasa digunakan dalam eksperimen sains untuk membuat reaksi kimia, menunjukkan kualitas dingin yang ekstrem. Ini kemudian menjadi inspirasi tren makanan baru yang berbahaya.

Restoran, café-café hingga penjual jajanan kemudian mengambil inspirasi dari ruang laboratorium dan sains ini ke sajian kuliner. Misalnya, gelas koktail atau eksrim atau sereal kemudian didinginkan dalam nitrogen cair, sehingga setelah dikeluarkan, akan terlihat ada asap mengepul.

Di luar negeri efek makanan dengan asap mengepul ini dikenal dengan berbagai nama, seperti Dragon’s Breath alias Nafas Naga dan ‘Nitro Puff’. Di Indonesia kemudian dikenal dengan ciki ngebul. Biasanya disajikan dalam tempat seperti gelas atau mangkuk berbahan kertas, plastik atau styrofoam. Sensasinya yang berasap seperti merokok ketika memakannya menjadi daya tarik tersendiri.

Mengapa nitrogen cair berbahaya?

Ketika orang mendengar bahaya dari makanan atau minuman, sebagian besar akan langsung curiga itu beracun, tetapi tidak demikian halnya dengan nitrogen cair. Bahayanya bukan pada makanannya tetapi pada suhu yang sangat rendah.

“Masalah utamanya adalah nitrogen cair harus sepenuhnya diuapkan dari makanan atau minuman sebelum dikonsumsi,” jelas Dr. Robert Glatter, seorang dokter ruang gawat darurat di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City, mengutip website Children’s Hospital of Philadelphia.

“Dalam bentuk cair, dapat menyebabkan luka bakar pada mulut, kerongkongan, dan saluran napas bagian atas, menyebabkan perforasi atau pecahnya organ—yang bisa mematikan,” tambah Glatter. “Ini juga dapat menyebabkan luka bakar pada jari atau tangan.”

Orang dengan asma atau penyakit paru-paru yang menghirup uapnya mungkin mengalami penyempitan saluran udara, memicu serangan asma atau memperburuk penyakit paru-paru mereka. Selain itu, hal itu juga dapat menyebabkan peradangan di paru-paru dan aspirasi, yang dapat mengurangi kemampuan bernapas, serta memicu infeksi seperti pneumonia, kata Glatter.

Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah menerima laporan cedera parah dan mengancam jiwa yang disebabkan oleh nitrogen cair dalam makanan dan minuman, dan juga laporan masalah pernapasan.

Menurut Ayrn D. O’Connor, MD, direktur, University of Arizona College of Medicine Phoenix Medical Toxicology Fellowship, Banner—University Medical Center Phoenix, Phoenix, Ariz, kasus-kasus dalam literatur medis melaporkan pasien mengalami nyeri perut yang cepat timbul, distensi, dan gangguan pernapasan setelah secara tidak sengaja menelan makanan yang terkontaminasi nitrogen cair. Hal ini mengakibatkan perforasi lambung dan perlunya intervensi bedah.

Saat ini, tidak ada batasan bagi perusahaan atau pedagang yang menyajikan nitrogen cair dalam produknya. Karena itu, jika Anda atau anak Anda memilih untuk mengkonsumsinya, berhati-hatilah dan bersabar menunggu sampai ‘efeknya’ hilang dan penguapan penuh terjadi. Bijaklah jangan sampai keinginan menikmati makanan malah jadi bencana.[]

Back to top button