
Jumlah APM motor listrik berkali lipat lebih banyak dibanding motor bensin. Begitu pula dengan serinya. Berikut ada lima brand dengan seri jagoan masing-masing yang terekomendasi.
JERNIH – Menurut Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia), Agen Pemegang Merek (APM) motor listrik di Indonesia sudah mencapai 52 merek di tahun 2023. Jumlah modelnya banyak, tercatat lebih dari 282 model motor listrik yang didistribusikan di Indonesia.
Jika dulu pilihannya terbatas, kini konsumen bisa menemukan berbagai model, dari skuter mungil yang ramah kantong hingga motor listrik lokal yang berusaha menandingi kenyamanan motor bensin.
Berikut adalah lima motor listrik yang saat ini banyak direkomendasikan di Indonesia, lengkap dengan alasan mengapa layak dipertimbangkan, spesifikasi pokok, serta kisaran harganya.
Gesits G1: Simbol Motor Listrik Lokal

Gesits mungkin adalah nama yang paling sering muncul ketika orang membicarakan motor listrik di Indonesia. Diproduksi di dalam negeri, Gesits G1 hadir sebagai simbol kemandirian teknologi lokal. Dengan motor listrik bertenaga puncak hingga 5.000 watt dan torsi instan sekitar 30 Nm, Gesits cukup gesit untuk kebutuhan komuter harian. Jarak tempuhnya sekitar 50–60 kilometer sekali isi daya, dengan waktu pengisian sekitar 3–4 jam.
Harga Gesits G1 kini berkisar antara Rp 28 hingga 37 juta tergantung paket baterai. Bukan yang termurah, tapi konsumen membayar lebih untuk rasa percaya diri: ada jaringan servis, ada garansi jelas, dan ada kebanggaan karena ini motor karya anak bangsa.
Viar Q1: Si Paling Ramah Kantong

Di sisi lain, ada Viar Q1 yang dikenal sebagai motor listrik paling ramah kantong. Dengan banderol sekitar Rp 16–20 juta, Q1 menyasar pengguna perkotaan dengan kebutuhan sederhana. Tenaganya memang tidak besar, kecepatan maksimal hanya sekitar 50–60 km/jam, tetapi cukup untuk perjalanan jarak dekat atau keperluan rumah tangga.
Baterai yang digunakan relatif kecil, memberi jarak tempuh 40–60 kilometer. Kekurangannya ada pada waktu pengisian yang lebih lama dan performa yang terbatas. Namun, jika fokusnya adalah mencari kendaraan listrik pertama yang terjangkau, Q1 adalah pintu masuk yang layak.
NIU NQi Series: Bergaya Modern, Fitur Pintar

Bagi mereka yang ingin motor listrik dengan sentuhan modern dan gaya internasional, NIU hadir sebagai pilihan menarik. Seri NQi Sport, misalnya, menawarkan jarak tempuh hingga 130 kilometer tergantung varian baterai. Desainnya ramping, ringan, dan penuh fitur pintar, seperti aplikasi smartphone yang bisa melacak posisi motor hingga memantau kondisi baterai.
Harganya berada di kisaran Rp 22–35 juta. Untuk sebagian orang, NIU menjadi kombinasi yang pas: desain bergaya Eropa, performa cukup, dan fitur digital yang membuat pengalaman berkendara terasa lebih canggih.
United MX dan T-Series: Variasi untuk Semua Segmen

United, yang dulu lebih dikenal sebagai produsen sepeda, kini agresif masuk ke pasar motor listrik. Produk mereka bervariasi, dari MX1200 yang dibanderol mulai Rp 12 jutaan hingga seri T1800 yang lebih bertenaga di kisaran Rp 30 jutaan.

MX1200 bisa menjadi motor listrik termurah yang layak dipakai sehari-hari, dengan jarak tempuh 40–60 kilometer. Sementara seri T menawarkan baterai lebih besar dengan klaim jarak tempuh hingga 180 kilometer, cocok untuk mereka yang membutuhkan mobilitas lebih jauh atau bahkan driver ojek online yang mencari biaya operasional rendah.
Selis: Dari Skuter Mungil hingga Kendaraan Niaga

Selis menjadi nama lain yang tidak bisa diabaikan. Mereka menawarkan portofolio luas, dari skuter mungil Selis Mino yang harganya hanya sekitar Rp 6 jutaan, hingga model Agats atau Balis dengan performa lebih baik. Jarak tempuh rata-rata ada di kisaran 35–60 kilometer, cukup untuk kebutuhan perkotaan ringan.

Selain skuter, Selis juga dikenal dengan kendaraan roda tiga listrik untuk niaga ringan. Artinya, merek ini tidak hanya menyasar pengguna individu, tetapi juga sektor usaha kecil yang mencari kendaraan operasional hemat biaya.(*)
BACA JUGA: Meski Banyak Insentif Mengapa Motor Listrik Kurang Laku?






