Veritas

Mantan Menteri Afghanistan Pemegang Dua Gelar Universitas Oxford, Jadi Kurir Pizza di Jerman

Syed Ahmad Shah Saadat bergabung dengan pemerintah Afghanistan yang dipimpin Ashraf Ghani sebagai menteri informasi dan teknologi pada 2018. Pemegang dua gelar master dalam bidang komunikasi dan teknik elektronika dari Universitas Oxford itu mengundurkan diri pada tahun 2020.

JERNIH—Tidak banyak orang yang siap memulai kehidupan baru, apalagi sampai harus menurunkan standard kenyamanan hidup. Syed Ahmad Shah Saadat termasuk yang bisa melakukan hal itu.

​Syed Ahmad Shah Saadat bergabung dengan pemerintah Afghanistan yang dipimpin Ashraf Ghani sebagai menteri kabinet pada tahun 2018. Lama tiba-tiba menghilang, ia ternyata memilih mengungsi ke Jerman dan menjadi kurir pengantar pizza di negara itu.​

Fakta tersebut membuat jagad Twitter heboh. Laman media social itu kemudian menampilkan foto-foto sang mantan menteri tengah sibuk mengantar pizza di Jerman. Ini terjadi setahun setelah ia meninggalkan posisinya di Afghanistan, jauh sebelum Taliban kembali berkuasa saat ini.

Foto-foto Saadat yang diambil oleh seorang jurnalis Jerman itu kemudian menjadi viral di media sosial. Wartawan itu mengklaim bahwa dia telah melihat Saadat di jalan-jalan Leipzig saat dia mengantarkan pizza menggunakan sepeda.

“Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang pria yang mengaku sebagai menteri komunikasi Afghanistan selama dua tahun lalu. Saya bertanya apa yang dia lakukan di Leipzig. Dia mengatakan akan menuju Essen untuk Lieferando,” ” tulis jurnalis tersebut di Twitter.

Laporan tersebut menyatakan pula, Lieferando menyediakan layanan pengiriman makanan di Jerman.

Saadat sudah berbicara dengan Sky News Arabia dan membenarkan foto-foto yang beredar itu memang dirinya.

Sebagai informasi, Syed Ahmad Shah Saadat bergabung dengan pemerintah Afghanistan yang dipimpin Ashraf Ghani sebagai menteri kabinet pada tahun 2018. Dia menjabat selama dua tahun sebagai menteri informasi dan teknologi Afghanistan dan kemudian mengundurkan diri pada tahun 2020. Lalu dilaporkan tiba di Jerman pada Desember 2020 lalu.

Menariknya, Saadat juga memegang dua gelar master dalam bidang komunikasi dan teknik elektronik dari Universitas Oxford, sebagaimana dilaporkan Hindustan Times.

Sebelum Taliban kembali berkuasa, sekitar 2,5 juta orang Afghanistan tersebar di seluruh dunia, di Amerika Serikat, sebagian Eropa, Australia, dan Asia Tenggara. Hal itu menjadikan mereka populasi pengungsi terbesar kedua di dunia berdasarkan catatan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).

Banyak yang meninggalkan negara itu pada tahun-tahun setelah invasi AS pada tahun 2001, karena ketidakstabilan ekonomi dan keamanan. Lebih dari 14.000 telah menetap di ibu kota India, New Delhi. Banyak yang menjalankan toko roti, toko obat, dan restoran di jalur Lajpat Nagar dan Bhogal.

Diperkirakan 8.000 berada di Indonesia tetapi karena Indonesia tidak menerima pengungsi, para pencari suaka tersebut dikurung di kamp-kamp, sementara menunggu negara ketiga untuk menerima mereka. Hal itu bisa memakan waktu bertahun, bahkan berpuluh tahun. [India Today/Hindustan Times]

Back to top button