Minyak Pertamina dari Rusia Diblokir Greenpeace di Lepas Pantai Denmak
“Pada pukul 11:00 (0900 GMT Kamis), para aktivis memulai blokade supertanker “Pertamina Prime”, mencegah kapal lain “Seaoath” mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak Rusia,” kata Juru Bicara Greenpeace, Emma Oehlenschlager, kepada AFP. Kapal bendera Singapura itu membawa 1,8 juta barel minyak milik perusahaan minyak negara Indonesia, Pertamina.
JERNIH—Puluhan aktivis Greenpeace dengan menggunakan kayak dan berenang di perairan lepas pantai Denmark pada Kamis 931/3) lalu memblokade kapal yang memuat minyak mentah Rusia yang diduga kuat akan dikirimkan ke Indonesia. Salah satu dari dua kapal tanker itu bernama ‘Pertamina Prime’.
Greenpeace mengorganisasi aksi tersebut guna menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi membabi-buta negara adidaya itu ke Ukraina.
“Pada pukul 11:00 (0900 GMT Kamis), para aktivis memulai blokade supertanker “Pertamina Prime”, mencegah kapal lain “Seaoath” mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak Rusia,” kata Juru Bicara Greenpeace, Emma Oehlenschlager, kepada AFP.
Kedua kapal itu milik Rusia. Belasan aktivis mengendarai kayak atau berenang di perairan yang dingin karena es di Frederikshavn. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk “Berhentilah meminyaki perang!”.
Para aktivis melukis “Perang Bahan Bakar Minyak” di lambung Pertamina Prime. Sekitar 100.000 ton minyak mentah akan ditransfer antara kedua kapal.
Dalam dua pekan terakhir, Greenpeace cabang Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak, meskipun ini adalah blokade pertama yang berhasil.
“Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat”, kata Oehlenschlager.
“Para aktivis sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer”, katanya, mendesak Denmark untuk melarang pengiriman minyak Rusia di perairannya.
Laporan AFP mengatakan, kapal bendera Singapura itu membawa 1,8 juta barel minyak milik perusahaan minyak negara Indonesia, Pertamina.
Berdasarkan situs vesselfinder.com, Pertamine Prime yang dalam kondisi muatan penuh, pada hari ini berada di Laut Utara (koordinat 56.29859 N / 7.17894 E) sebagaimana dilaporkan beberapa waktu lalu oleh AIS. Kapal sedang dalam perjalanan ke Cina, berlayar dengan kecepatan 12.2 knot dan diperkirakan akan tiba di sana 26 April pukul 16:00.
Kapal Pertamina Prime (IMO: 9888508, MMSI 563128700) adalah tanker minyak mentah yang dibangun pada tahun 2021, dan saat ini berlayar di bawah bendera Singapura. [AFP/Skynews]