SanusVeritas

Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi Bisa Sebabkan Demensia dan Stroke

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa terlalu banyak menikmati kopi bisa meningkatkan risiko penyakit saraf, dapat mengecilkan otak, dan mungkin menyebabkan demensia.

JERNIH– Secangkir kopi memberi kita kenyamanan dan motivasi setiap kali kita bangun di pagi hari. Hampir setengah dari lingkungan Anda mungkin penggemar kopi, karena statistik mengatakan bahwa biji gahwa itu adalah minuman paling terkenal saat ini.

Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa terlalu banyak menikmati kopi bisa meningkatkan risiko penyakit saraf, dapat mengecilkan otak, dan mungkin menyebabkan demensia.

Studi tentang mengidentifikasi risiko terlalu banyak kopi dilakukan dengan bantuan lebih dari 17.000 subjek dengan kelompok usia 37 hingga 47 tahun. Data dari para peserta dikumpulkan oleh UK Biobank Initiative, sebuah proyek yang mengumpulkan data mengenai kesehatan dan gaya hidup. Di antara rincian yang dikonsolidasikan di Biobank Inggris adalah : konsumsi kopi yang sering, catatan penyakit, dan volume otak. Selain fitur fisik yang disimpan di biobank, status sosial ekonomi subjek juga dikompilasi.

Minum kopi berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Tetapi seperti makanan dan minuman lainnya, kopi yang baik untuk kesehatan bisa menjadi racun ketika kita mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak terkendali. Jelas, Anda tidak dapat didiagnosis menderita penyakit parah jika minum hanya secangkir sehari.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutritional Neuroscience dengan judul “Konsumsi kopi tinggi, volume otak, dan risiko demensia dan stroke”,  itu menunjukkan efek buruk pada orang yang doyan minum enam cangkir kopi per hari.

Orang yang minum enam cangkir kopi atau lebih per hari memiliki peluang 53 persen lebih besar untuk menderita demensia, dibandingkan mereka yang mengonsumsi kopi harian dengan batas dua cangkir atau kurang.

Kopi, penyakit neurologis, dan ukuran otak

Pakar epidemiologi University of South Australia dan penulis studi tersebut, Kitty Pham, mengatakan kita harus waspada terhadap efek minum kopi terlalu banyak. Pasalnya, itu minuman paling terkenal di dunia dan dikonsumsi lebih dari 9 miliar kilogram per tahun.

Pham menambahkan bahwa temuan mereka dapat dipercaya, terutama karena ini adalah penyelidikan paling komprehensif mengenai hubungan konsumsi kopi dengan volume otak dan penyakit neurologis seperti demensia dan stroke, SlashGear melaporkan.

Penyusutan otak, di antara efek dari terlalu banyak konsumsi kopi, dapat mempengaruhi daerah abu-abu dan materi putih. Meskipun tidak banyak informasi tentang efek penyusutan otak, materi abu-abu dan putih diketahui memiliki kontrol atas fungsi motorik dan sensorik.

Dan meskipun otak menyusut secara alami seiring bertambahnya usia, sebuah penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, berjudul ” Correlations between Gray Matter and White Matter Degeneration in Pure Alzheimer’s Disease, Pure Subcortical Vascular Dementia, and Mixed Dementia ” menunjukkan bahwa demensia sebenarnya terkait dengan volume otak.

Lebih banyak penelitian sedang dilakukan saat ini untuk mengidentifikasi efek lain dari minum kopi berlebihan pada otak kita. Para ahli juga menyelidiki apakah kafein yang ditemukan dalam minuman memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan sel-sel otak dan efek yang mungkin timbul tergantung pada konsumsinya. [Science Times]

Back to top button