Oikos

10 Kesamaan Manusia Modern dan Manusia Purba

Jakarta – Melalui penelitian ilmiah dan kemajuan ilmu arkeologi, kita bisa melihat lebih baik bagaimana kehidupan para manusia prasejarah. Ternyata, tak hanya menemukan bagaimana mereka hidup, tetapi kita juga bisa mengetahui betapa kita memiliki banyak persamaan dengan mereka.

Inilah 10 kesamaan manusia modern dengan manusia purba, seperti dikutip dari List Verse:

1. Bedah otak

Membedah otak adalah spesialisasi para praktisi medis masa kini. Namun, ternyata bedah otak bukan hanya bisa dilakukan oleh manusia modern. Menurut Giorgio Sperati, seorang sejarawan medis, separuh pasien prasejarah diketahui berhasil bertahan hidup bertahun-tahun setelah tindakan dilakukan bedah otak.

Ini terbukti dari adanya pertumbuhan kembali jaringan otak di sekitar batok kepala yang dioperasi. Para arkeolog pun mengklaim, bedah otak ini sudah ada sejak 8.000 tahun sebelum Masehi.

2. Konsumsi narkoba

Tahukah Anda bahwa para manusia purba juga kerap menggunakan narkoba? Dari penelitian arkeolog di Kepulauan Karibia, terungkap bahwa manusia purba di wilayah itu menggunakan wadah keramik dan tabung untuk menghirup bubuk dan asap halusinogen. Caranya sama seperti orang modern mabuk.

Namun, para arkeolog meyakini bahwa pada manusia prasejarah tindakan tersebut dilakukan untuk tujuan spiritual, bukan sekadar bersenang-senang seperti manusia modern lakukan.

3. Punya anjing peliharaan

Jika Anda mengira bahwa di masa prasejarah, anjing hanya merupakan hewan pekerja bagi manusia, maka Anda keliru. Dari fosil-fosil anjing berusia 33 ribu tahun di Siberia Timur, para ilmuwan mengungkap bahwa anjing-anjing masa lalu juga mendapat makanan mewah, bahkan perhiasan oleh pemiliknya.

4. Minum bir

Para arkeolog di wilayah Siprus menemukan bahwa nenek moyang manusia sudah mulai memproduksi bir sejak 11.000 tahun lalu. Para peneliti yakin, bir di jaman itu memiliki fungsi mempererat hubungan antara komunitas prasejarah dan juga digunakan dalam berbagai upacara keagamaan.

5. Merawat gigi

Sikat gigi, pasta gigi, dan dokter gigi memang baru hadir di masa modern. Meski demikian, manusia purba ternyata memiliki gigi yang jauh lebih sehat dan kuat dibanding kakek-nenek kita yang sudah menyikat giginya sejak kecil.

Menurut para ilmuwan, yang patut disalahkan adalah kemajuan di dunia agrikultur karena gula dan makanan kaya akan karbohidrat lain seperti nasi dan jagung tidak ramah gigi. Bandingkan dengan makanan manusia prasejarah yang membuat dokter gigi tidak dibutuhkan.

6. Perubahan iklim

Perubahan iklim merupakan topik kontroversial baik di dunia sains dan politik pada manusia modern. Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia ataupun akibat penyebab alami, membuat kita perlu beradaptasi. Lebih dari 500 perjanjian internasional sudah dibuat untuk mengontrol iklim yang berubah.

Nenek moyang kita tidak punya undang-undang atau perjanjian seperti itu. Tetapi, bukan berarti mereka tidak awas terhadap perubahan iklim. Sebagai bukti, arkeolog menemukan bahwa saat terjadi perubahan iklim, khususnya di Afrika, manusia prasejarah sudah mempersiapkan diri dengan membuat sejumlah perangkat untuk menyelamatkan diri.

7. Makanan

Manusia merupakan spesies omnivora atau pemakan segalanya. Meski kita sangat menggemari daging panggang, tetapi kita tetap memperhatikan apa yang kita makan dan makan secara seimbang antara sayur dan daging.

Glynn Isaac, antropolog yang banyak menghabiskan waktu untuk meneliti makanan di masa prasejarah, menemukan bahwa manusia purba juga lebih memilih untuk makan secara seimbang antara daging dan sayur. Ini serupa manusia modern. Dalam studinya, Isaac dan timnya menemukan bahwa manusia prasejarah telah membuat alat untuk memotong daging dan alat lain untuk memotong kacang-kacangan atau tumbuhan.

8. Kanker

Sebagian besar dari kita pasti menganggap bahwa kanker merupakan penyakit modern. Pabrik-pabrik yang meracuni sungai dengan limbah, polusi dari asap kendaraan, pesawat terbang, dan uji coba nuklir telah mengotori udara dan meningkatkan paparan radiasi pada tubuh.

Ternyata, kanker bukanlah penyakit yang muncul setelah revolusi industri. Louis Leaky, seorang arkeolog terkemuka, menemukan bahwa manusia purba yang tinggal di wilayah Kenya memiliki gumpalan yang tak lazim pada rahangnya.

Dari pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, ternyata gumpalan tersebut merupakan tumor dan diketahui bahwa manusia purba itu mengidap osteosarcoma atau semacam kanker tulang.

9. Kosakata dan bahasa

Jauhnya jarak antara kita dengan manusia prasejarah membuat kita mengira bahwa ada perbedaan bahasa di antara kita dengan mereka. Banyak dari kita yang mengira bahwa manusia prasejarah berbicara dengan bergumam atau bahasa yang tidak terstruktur dengan baik.

Namun, ternyata sekelompok peneliti asal Inggris dan Selandia Baru menemukan bahwa beberapa kata yang kita miliki saat ini udah digunakan sejak era Mesolitikum, sekitar 15.000 tahun lalu. Mereka menyebutkan, kata seperti ‘hand’ atau ‘fish’ yang memiliki arti sangat serupa dengan arti kata tersebut di masa kini.

10. Alat bantu seks

Sebuah data menyebutkan bahwa bisnis alat bantu seksual di AS mencapai nilai sekitar Rp175 triliun per tahun. Ini artinya penggunaan alat bantu itu sudah sangat memasyarakat. Ternyata, alat-alat bantu seperti itu sudah digunakan di era Paleolitikum. Dari sebuah gua di Jerman, arkeolog menemukan sepotong batu lonjong berukuran 20 sentimeter dengan diameter 3 sentimeter. Para ilmuwan meyakini bahwa batu tersebut dibuat sebagai alat pemuas kebutuhan biologis sekaligus untuk alat pembuat api.

Back to top button