Fender, Transistor, dan Kelahiran Rock’n Roll
Siapa bisa memastikan kapan musik rock’n roll lahir?
Tidak seorang pun. Sampai saat ini para pakar sejarah musik populer AS masih berdebat, dan mungkin tidak akan berhenti berdebat, kendati musik kian tambah usia.
Gregory McNamee, dalam tulisannya di Britanica.com, menulis sebagian sarjana mengatakan rock’n roll lahir tahun 1935, atau ketika Elvis Presley naik panggung. Lainnya mengatakan rock’n roll lahir di awal tahun 1930-an, ketika irama biola bertemu blues country Afro-Amerika dalam musim yang dimainkan Jimmie Rodgers.
Sebagian sarjana lainnya mengatakan rock’n roll lahir tahun 1928, ketika Henry Thomas merekam Bull Doze Blues, lagu yang digubah Canned Heat menjadi Goin Up the Country dan direkam empat puluh tahun kemudian.
Sarjana sejarah musik lainnya percaya rock’n roll baru muncul tahun 1952 ketika Clyde McPhatter merekam versi lain lagi Wine Sp-De-O-Dee karya Stick McGhee.
McNamee punya versi sendiri. Menurutnya, rock’n roll lahir tahu 1948, ketika teknologi dan budaya populer menghasilkan jenis musik baru. Tahun 1948 melahir kelompok musik (band) besar dengan eras swing.
Tahun itu orang menyaksikan debut Redd Stewart dan Pee Wee King dengan Tennessee Waltz yang indah. Saat yang sama Eddy Cochran mencetak hit pop dan Patsy Cline menyita perhatian publik AS.
Lagu-lagu yang populer saat itu adalah On a Slow Boat to China oleh Frank Loesser, Baby, It’s Cold Outside (Kim Gannon), I’ll Be Home for Christmas (Jay Livingstone), Button and Bows (Ray Evans). Ada pula beberapa hits Frank Sinatra, Andrews Sisters, den George Candy dengan Candy Kisses.
Berkat perpaduan berbagai latar etnis, dan membanjirnya orang dari berbagai negara setelah Perang Dunia II, musik baru ini menemukan jalan untuk menyatu dengan gelombang udara. Musim bisa didengar di halte bus dan jalan-jalan sempit di sekujur AS.
Campuran musik hitam dan putih dari Delta Mississippi, country, dan blues, keluar dari tempat kelahirannya di Detroit. Rythm and Blues menjadi rock’n roll.
Menariknya, rock’n roll punya banyak bidan. Bidan pertama adalah Leo Fender, pembuat instrumen musik dari California. Ia merilis gitar listrik pertama, dan memproduksinya sedara massal.
Gitar listrik pertama Fender diberi nama Broadcaster. Fender menjual dengan harga 169,95 dolar AS. Jika dihitung harga saat ini, sekitar 1.500 dolar. Namun, Broadcaster asli — atau gitar buatan tangan pertama Fender — bernilai puluhan ribu dolar pada saat ini
Broadcaster berganti nama menjadi Telecaster pada tahun 1950. Tidak butuh waktu lama bagi Fender untuk meraih kekayaan. Setelah gitar listrik produksinya menjadi favorit musisi jazz, Fender kaya mendadak.
Selama 20 tahun, musisi jazz bereksperimen dengan menggunakan gitar listrik produksi Fender. Ada yang menambahkan amblifikasi pada gitar berongga, sehingga bisa terdengar seperti suara terompek atau saksofon.
Lucunya, Fender baru masuk ke dalam Rock’n Roll Hall of Fame tahun 1992. Ia tidak pernah menerima penghargaan atas penemuan gitar listrik, karena tidak bisa mengklaim sebagai penemu alat musik itu.
McNamee mengatakan gitar listrik adalah produk sampingan dari riset akustik selama Perang Dunia II. Ketika orang lain masih fokus pada riset akustik lainnya, Fender mengenali instrumen yang akan mendunia.
Setelah memproduksi Broadaster dan Telecaster, Feder merilis Stratocaster — gitar listrik favorit Buddy Holly, Jimi Hendrix, dan Eric Clapton. Fender menambahkan penguat nada kontrol, yang memungkinkan masing-masing musisi menambahkan bass dan trebel.
Lebih penting lagi, semua yang dibuat Fender menjadi bagian penting dalam musik rock.
Temuan lain yang memastikan rock’n roll didengar dunia adalah ponograf. Perekam sepanjang 12 inci ini ditemukan sejumlah insinyur di Columbia Records.
Jika cakram rekam sebelumnya hanya bisa memainkan 78 putaran per menit dan menampung materi delapan sampai sepuluh menit, temuan Columbia Records mampu merekam 30 menit di setiap sisi. Ini memungkinkan musisi memperluas permainan di luar formula satu hit-wonder.
Tom Lehrer, pakar matematika dan penggemar musik klasik, menyambut baik perkembangan ini. Menurutnya, temuan Columbia Records memungkinkan satu simfoni dapat tersimpan dalam satu piringan hitam.
Temuan lain yang sama pentingnya, yang membuat rock’n roll didengar dunia, adalah Radio Transistor. Penemunya adalah tiga peneliti Bell Labs; John Bardeen, Walter H Brattain, dan William B Shockley.
Beberapa tahun kemudian radio transistor diproduksi massal di seluruh dunia, dan Sony — produsen perangkat elektronik dari Jepang — mengalakan semua pesaingnya dan menguasai dunia.
Rock’n roll, dengan penekanan pada melodi singalong pendek, tajam, dan mudah diingat — setidaknya pada masa awal perkembangan musik ini — dikenal dunia lewat revolusi elektronik dan radio. Kekuatan rock’n roll juga pada lirik yang dalam tapi mudah dicerna.
Rock’n roll adalah musik pasca perang paling populer di dunia. Musik yang lahir bersamaan dengan revolusi elektronik, dan mengubah dunia. Rock’n roll masih akan mengubah dunia.