Crispy

DKI Jakarta Diminta Perketat PSBB untuk Tekan Angka Penularan Covid

DKI diminta kembali memperketat sejumlah sektor yang sebelumnya telah dilonggarkan.

JAKARTA-Masih tinggi angka penambahan kasus positif Covid di Ibu Kota membuat Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Syaputra meminta, agar Pemprov DKI Jakarta untuk memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Dari awal saya konsisten menyampaikan bahwa di DKI itu kasusnya belum terkontrol, positivity rate masih fluktuatif, dengan demikian belum bisa dikatakan mereka harus melonggarkan,” kata Hermawan.

Hermawan bahkan meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi kembali PSBB transisi fase I dan kembali memperketat kebijakan tersebut menjadi PSBB. Dengan demikian sejumlah sektor di DKI Jakarta yang sebelumnya dilonggarkan agar diperketat kembali.

Hermawan berharap hasil dari kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta akan menjadi inspirasi daerah lain.

“DKI Jakarta sebagai miniatur Indonesia harus mengoptimalkan PSBB. Kebijakan DKI ini akan menajadi contoh untuk daerah lain,”.

Menurut Hermawankebijakan Pemprov DKI Jakarta yang telah membuka sektor pariwisata hingga menyelenggarakan car free day (CFD), dinilai memberikan celah untuk penyebaran wabah corona.

Bahkan, Hermawan menambahkan, pelonggaran PSBB telah menjadikan sejumlah perkantoran menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.

“Jangankan di perkantoran, bahkan klaster pemukiman juga terjadi. Jadi di permukiman, CFD itu resiko semua. Kalau sudah ramai susah mengontrolnya dan kasus yang diumumkan hari ini bukan mencerminkan kejadian hari ini tapi seminggu lalu,”.

Sebelumnya Hermawan pernah menyebut bahwa PSBB masih menjadi satu-satunya pilihan bagi daerah untuk mencegah dan menanggulangi penularan COVID-19. Sebab, kata dia, PSBB artinya membatasi pergerakan orang sehingga penularan COVID-19 bisa ditekan.

(tvl)

Back to top button