Crispy

Rumkitlap Kogabwilhan II Sembuhkan 73 Pasien Covid-19

Alhamdulillah, total dari jumlah pasien santri Ponpes Gontor yang dirawat sebanyak 73 orang dan sudah dinyatakan sembuh. Setelah dilaksanakan Swab Test terakhir dengan hasilnya negatif

SURABAYA – Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II melaksanakan wisuda, sebanyak 73 pasien santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Gontor Ponorogo dan Ngawi, setelah berhasil merawat dengan hasil Swab Test terakhir dinyatakan negatif (sembuh red).

Dirilis Penerangan Kogabwilhan II di Surabaya, Jumat (31/7/2020), acara yang di gelar dihalaman Rumkitlap Kogabwilhan II tersebut bertujuan, bahwa mereka telah lulus atau sembuh dari sebelumnya mereka dinyatakan pasien positif Covid-19, pasca menjalani perawatan selama 8 hari.

Salah satu pengurus Ponpes Gontor, Adib Fuadi Nuriz, mengatakan, pihaknya senang dirawat disini, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Panglima Kogabwilhan II, serta semua pihak terkait.

“Hasil koordinasi yang baik, maka santri-santri kami bisa ditempatkan dan di rawat di Rumkitlap Kogabwilhan II Indrapura tanpa dipungut biaya,” kata dia. 

“Alhamdulillah, total dari jumlah pasien santri Ponpes Gontor yang dirawat sebanyak 73 orang dan sudah dinyatakan sembuh. Setelah dilaksanakan Swab Test terakhir dengan hasilnya negatif,” Adib menambahkan.

Wakil Rumkitlap Kogabwilhan II, Kolonel Krisna Murti, menjelaskan sebanyak 864 orang sudah dinyatakan sembuh. “Pasien dirawat saat ini 155 orang (masih bisa berkurang karena sebagian dalam proses pemulangan). Sedangkan tingkat kesembuhan persore ini 84 persen,” kata dia.

Untuk mempercepat tingkat kesembuhan para pasien, lanjut Krisna Murti, pihaknya melaksanakan beberapa faktor, di antaranya penggabungan metode medis dan psikis melalui konseling, olahraga bersama setiap hari, fitness dan gym, giat keagamaan, hiburan berupa menonton TV digital dan karaoke.

“Pasien tidak dikurung terus menerus dalam ruangan , namun tetap diberi kesempatan bergerak di area terbuka, juga aktivitas lain secara mandiri dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ujar dia.

“Penggabungan metode medis dan psikis ini yg kami yakini menyembuhkan pasien secara cepat,” Krisna Murti menambahkan. [Fan]

Back to top button