Satgas Covid Berencana Ubah Jarak Aman Protokol Kesehatan Jadi Dua Meter
Dari tiga protokol kesehatan yang paling sulit dilakukan adalah aturan menjaga jarak, terutama jika menyangkut keluarga ataupun kawan dekat.
JERNIH-Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berencana mengubah aturan jaga jarak protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona menjadi dua meter. Selama ini aturan jaga jarak untuk mencegah penularan virus corona, ditetapkan satu meter.
“Sekarang sedang kita sedang buatkan pedoman bukan satu meter tapi dua meter,” kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku Sonny Harry B Harmadi dalam acara Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang digelar secara daring, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, selama ini pemerintah terus menerus melakukan sosialisasi protokol kesehatan dengan kampanye tiga M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Upaya tersebut dalam rangka mencegah penularan dan penyebaran virus corona.
Namun Sonny mengakui dari tiga hal tersebut yang paling sulit dilakukan adalah aturan menjaga jarak.
“Yang paling sulit adalah menjaga jarak, karena berasumsi dia teman dekat, oh dia aman kok, justru yang menularkan virus bukan orang jauh tapi orang terdekat,” kata Sony menjelaskan factor kesulitan jaga jarak tersebut.
Tak lupa Sonny mengingatkan pentingnya penggunaan masker secara benar. Bahkan Sony mengatakan pihaknya telah meminta kepada siapa saja, terutama tokoh masyarakat, yang diwawancarai media massa wajib menggunakan masker.
“Saya minta saya sekarang kalau diwawancara saya mewajibkan menggunakan masker meski di televisi,” kata Sonny.
Sony menjelaskan pentingnya menerapkan protokol kesehatan 3M secara benar dan maksimal untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab pihaknya telah menghitung dampak kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan tiga M.
Jika masyarakat mematuhi tiga Mselama tiga minggu saja, maka bisa menurunkan 50 persen jumlah kasus positif setiap hari.
“Kalau kita cuci tangan dan pakai masker bedah risiko (tertular) kita turun 30 persen, kalau kita tambah jaga jarak turun risikonya sampai 15 persen,”. (tvl)