PM Slovenia Beri Ucapan Selamat atas Kemenangan Donald Trump
- Nicola Beer, anggota Parlemen Eropa, mengatakan Uni Eropa dan seluruh anggotanya bukan negara bagian AS.
- Uni Eropa hanya berkewajiban menghormati setiap suara.
Ljubljana — PM Slovenia Janez Jansa menyampaikan ucapan selamat kepada Donald Trump, kendati hasil resmi pemilihan umum AS belum diumumkan.
“Sangat jelas rakyat AS telah memilih Donald Trump dan Mike Pence untuk memimpin empat tahun lagi,” kata Jansa di Twitter-nya dan dikutip euronews.
“Lebih banyak penundaan dan penyangkalan, hanya memperbesar kemenangan akhir bagi Donald Trump. Selamat kepada Partai Republik untuk hasil yang kuat di seluruh AS,” lanjut PM Jansa.
Perhitungan suara masih berlangsung di sejumlah negara bagian. Biden sementara unggul dengan 264 electoral vote, dan Donald Trump 214.
Biden hanya butuh hasil perhitungan suara di satu negara bagian lagi untuk mengklaim kemenangan, tapi calon dari Partai Demokrat itu sama sekali belum mengklaim kemenangan.
Donald Trump mengklaim kemenangan saat perhitungan suara masih berlangsung. Ia bahkan meminta Mahkamah Agung menghentikan perhitungan suara.
Terakhir, Trump menggugat perhitungan suara di Michigan dan Wisconsin, setelah hasil akhir memperlihatkan Biden unggul.
PM Janez Jansa seolah terpengaruh dengan klaim kemenangan prematur Donald Trump, dan yakin idolanya akan kembali berkuasa.
Cuitan PM Janez Jansa mendapat respon dari Parlemen Eropa, termasuk Nicola Beer dari Jerman.
“Donald Trump memiliki buku pedoman yang sangat tidak demokratis, dan tidak dapat dibenarkan tentang pemilihan yang tidak boleh diikuti negara-negara anggota Uni Eropa,” kata Beer.
“Uni Eropa, dengan semua anggotanya, memiliki kewajiban menghormati setiap suara. Titik.
Josep Borrell, wakil presiden Uni Eropa, mengatakan; “Sambil menunggu hasil pemilu AS, Uni Eropa siap untuk terus membangun kemitraan transatlantik yang kuat, berdasarkan nilai dan sejarah bersama.”