Pandemi Sudah 10 Bulan Namun 15 Persen Warga Masih tak Percaya Covid
Seharusnya masyarakat dapat mempelajari sepanjang pandemi berlangsung.
JERNIH-Meskipun vaksin Covid-19 Sinovac tinggal menunggu izin dari BPOM dan MUI, namun ternyata masih ada masyarakat yang merasa yakin tidak bakal tertular Covid-19 dan jumlahnya cukup besar yakni 15 persen.
Kondisi tersebut diungkap Ketua Satuan Tugas ( Satgas) Covid-19 Doni Monardo, dalam siaran pers yang diterima Sindo Media, Sabtu (19/12/2020).
“Ke depan kita masih harus bisa bekerja lebih keras, untuk bisa menjelaskan bahaya Covid-19 ini kepada publik kepada masyarakat. Karena 15% masyarakat kita masih ada yang belum percaya tentang Covid-19,” kata Doni.
Untuk itu peran serta berbagai pihak untuk mendukung pemerintah sangat diperlukan, terutama dengan melibatkan para tokoh formal dan non formal melalui nilai-nilai kearifan lokal di setiap daerah.
“Pemerintah harus mendapatkan dukungan dari seluruh komponen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh yang ada di daerah. Setiap persoalan yang ada dalam menghadapi dinamika yang ada di daerah tentu tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh non formal.
Seluruh kompenen masyarakat, kata Doni, harus bekerja lebih keras untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya Covid-19, terlebih sudah hampir 10 bulan pandemi berlangsung di Indonesia, masyarakat seharusnnya sudah banyak yang bisa dipelajari dan diambil hikmahnya.
Doni juga mengingatkan pentingnya keterlibatan unsur-unsur lain, seperti TNI/Polri, dengan pertimbangan penanganan pandemi memerlukan keterlibatan seluruh elemen bangsa, baik di tingkat pusat maupun daerah dengan dukungan komponen bangsa lain termasuk TNI/Polri dan tokoh-tokoh masyarakat di berbagai daerah.
Sebagai contoh pentingnya keterlibatan komponen bangsa, Doni memberi contoh keberhasilan program Citarum Harum, yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh agama, budayawan, akademisi, para pakar, relawan hingga ke ketua RT dan RW.
“Apabila kerja sama seperti Citarum Harum diadopsi dalam penanganan Covid-19, niscaya kita lebih mudah dalam menyelesaikan persoalan pandemi,” katanya.
Lebih lanjut Doni mengingatkan, pandemi Covid-19 merupakan persoalan kolektif bangsa yang memerlukan tanggungjawab antar elemen bangsa harus turun untuk menangani.
“Pandemi Covid-19 merupakan persoalan kolektif, sehingga penanganannya pun harus saling bekerja sama antarelemen bangsa. Dalam urusan penanganan Covid-19, seluruh unsur harus terlibat,”.
Saat ini Vaksin Covid-19 Sinovac, sebanyak 1,2 juta dosis, yang berasal dari Cina telah tiba di Tanah Air, sejak Minggu (6/12/2020) lalu. Vaksin diangkut menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER rute Jakarta-Beijing-Jakarta. (tvl)