Corona Varian baru ini dilaporkan memiliki mutasi yang lebih cepat menular dan menurunkan imunitas. Varian ini sudah menyebar di Eropa dan Amerika Serikat.
JERNIH-Para ilmuwan mengingatkan munculnya mutasi Covid-19 yang baru dan lebih dasyat. Salah satunya adalah Corona varian B.1.621 atau B1621 yang kini sudah mulai terdeteksi keberadaannya di Eropa.
Varian baru Corona B1621 telah ditemukan di Inggris. Sekurangnya telah ditemukan 37 kasus suspek dan terkonfirmasi dengan varian ini. Virus varian ini juga dikaitkan dengan kematian 7 lansia di panti jompo di Belgia.
Dilansir who.int, Corona varian B1621 ditemukan pertama kali di Kolombia pada Januari 2021.
Saat ini, pusat pencegahan dan pengendalian penyakit (CDC) Eropa telah memasukkannya sebagai VOI dalam satu kelompok dengan varian Kappa (B1617.1).
Hingga saat ini, varian baru ini masih belum diberi nama oleh Organisasi kesehatan dunia (WHO). Selama ini WHO memberikan nama dalam aksara latin untuk varian baru.
Karena belum termasuk Variant of Concern (VOC) maupun variant of Interest (VOI). Varian ini masih ada di kategori Alerts for Further Monitoring.
Dalam situsnya, CDC Eropa menyebut varian baru ini terbukti memiliki mutasi yang berdampak pada penularan maupun terhadap imunitas. Hingga saat ini ditemukan beberapa mutasi virus, antara lain: R346K, E484K, N501Y, D614G, P681H.
Kesehatan Masyarakat Inggris atau Public Health England (PHE) membuat peringatan kemungkinan vaksin yang telah disuntikkan tidak efektif mencegah varian Kolumbia.
“Ada bukti laboratorium awal yang menunjukkan bahwa vaksinasi dan infeksi sebelumnya mungkin kurang efektif dalam mencegah infeksi B.1.621,” kata PHE.
Namun PHE menambahkan jika data tersebut masih sangat terbatas dan diperlukan lebih banyak penelitian lagi. PHE juga menyebut tak ada bukti yang menunjukkan bahwa B.1.621 lebih menular daripada varian Delta.
Di Amerika Serikat, Corona varian B1621 juga ditemukan di Florida. (tvl)
