Saling Uji Rudal, Dua Korea Gelar Lomba Senjata
- Korut uji rudal jarak pendek, Korsel uji rudal berbasis kapal selam.
- Keduanya mengklaim uji tembak berjalan mulus dan sukses.
- Perlombaan senjata di Semenanjung Korea dimulai.
JERNIH — Beberapa jam setelah Koreat Utara (Korut) menguji tembak rudal balistik jarak pendek, Korea Selatan (Korsel) menguji rudal balistik berbasis kapal selam. Semenanjung Kora tegang.
Dua Korea menggelar uji coba, Rabu 15 sore. Rudal Korsut melesat dari pangkalannya di pedalaman. Rudal Korsel meluncur dari kapal selam kelas 3.000 ton, terbang sampai jarak tertentu sebelum mencapai target.
Kantor Kepresidenan Korsel mengatakan rudal itu diharapkan membantu Korsel mencegah potensi ancaman eksternal, meningkatkan postur pertahanan diri, dan mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea.
Korsel kini menjadi negara ketujuh di dunia yang memiliki teknologi kapal selam rudal. Namun status ini juga akan membuat dua Korea meningkatkan perlombaan senjata.
Dampak Destabilisasi
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran rudal Korut, dan program senjata ilegal Pyongyang, tidak akan menimbulkan dampak langsung bagi personel atau wilayah AS, serta sekutu Washington.
Namun, Jepang mengutuk peluncuran rudal Korut, dengan menyebutnya sebagai ancaman bagi keamanan kawasan.
“Peluncuran rudal itu mengacam perdamaian dan keamanan Jepang dan kawasan. Itu menakutkan,” kata PM Jepang Yoshihide Suga. “Kami bertekad lebih meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan. Kami harus bersiap menghadapi segala kemungkinan.”
Senin lalu, Korut juga menguji rudal jelajah yang baru dikembangkan. Uji tembak berlangsung dua kali. Media Korut menyebut rudal itu senjata strategis sangat penting.
Menurut akun Korut, rudal itu berdaya jangkau 1.500 kilometer, yang menempatkan semua instalasi militer Jepang dan AS dalam jangkauan.