Kapan Sebaiknya Popok Bayi Harus Diganti?
Para orangtua wajib memperhatikan durasi ganti popok bayi sebab bokong yang lembab akan menyebabkan infeksi akibat virus maupun bakteri.
JERNIH-Banyak orangtua bertanya, kapan tepatnya harus ganti popok bayi? Para orangtua khawatir terjadi ruam pada kulit bayi karena terlambat mengganti popok. Apalagi, kulit bayi masih sensitif dan belum sesempurna kulit dewasa.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Andreas, Sp.A, para orangtua wajib memperhatikan durasi bayi pakai popok. Hal ini dimaksud untuk menjaga kebersihan area kulit bokong bayi. Agar terhindar dari infeksi virus maupun bakteri.
“Ganti popok maksimal empat jam sekali, baik terisi penuh atau tidak, untuk mencegah adanya infeksi dari kotoran yang mengiritasi kulit di area popok,” kata Andreas dalam peluncuran Merries Skin Protection, beberapa waktu lalu.
Hal penting lain yang harus diperhatikan para orangtua saat memilih popok, kata dokter Andreas adalah, jangan hanya mempertimbangkan kehalusan bahannya saja. Namun juga memperhatikan tingkat kemampuan menyerap cairan. Diingatkan doter Andreas, popok harus dapat menyerap cairan dengan baik dan tetap kering.
“Karena ketika basah, di situlah muncul bakteri, virus, dan jamur yang paling sering buat ruam dan infeksi. Itu yang harus dicegah,”.
Dijelaskan oleh dokter Andreas, beberapa penyebab yang paling sering menjadi penyebab terjadinya ruam pada area popok adalah infeksi virus, jamur, dan bakteri.
Kulit bayi lebih mudah kering karena ada jaringan ikat yang jauh lebih longgar sehingga kelembapannya cepat menghilang. Kulit mereka juga belum punya pelindung optimal sehingga peluang terinfeksi sangat besar.
Sementara Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan untuk mengganti popok bayi sesering mungkin, sekitar 2-3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir yang lebih sering buang air kecil.
Saat ini para orangtua memanfaatkan popok sekali pakai bagi bayinya. Benda ini menjadi salah satu penolong ibu-ibu yang super-ribet dengan urusan rumah dan anak. (tvl)