Prediksi Lembaga AS: Tidak Ada Gelombang Tiga Corona di Indonesia
Untuk lolos gelombang tiga Covid-19 harus memenuhi syarat antara lain cakupan vaksinasi lengkap melampaui 50 persen, dan tingkat kepatuhan memakai masker mencapai 95 persen. Sementara saat ini baru 72 persen.
JERNIH-Sebuah lembaga penelitian dari Amerika Serikat (AS) membawa kabar gembira bagi masyarakat Indonesia. Lembaga penelitian kesehatan global independen asal Washington University, Amerika Serikat, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memprediksikan tak aka nada gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia.
Lembaga penelitian itu membuat perhitungan kasus Corona Indonesia tetap rendah di Desember 2021 hingga Maret 2022 mendatang.
Dalam proyeksi IHME, kasus harian COVID-19 di Indonesia pada Desember berada di kisaran 3 ribu hingga 4 ribu kasus, kemudian pada Januari mendatang kasusnya semakin menurun di seribu hingga 2 ribu kasus, dan akan terus melandai hingga Maret 2022 berada di 900-an kasus per hari.
Namun ada syarat agar Indonesia tak ada gelombang ketiga, yakni Cakupan vaksinasi lengkap Indonesia harus sudah melampaui 50 persen, kemudian tingkat kepatuhan memakai masker mencapai 95 persen, sementara saat ini baru 72 persen populasi yang disiplin memakai masker.
Sebelumnya IHME juga membuat prediksi kasus COVID-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada 10 Juli 2021 dengan mencatat 1,5 juta orang positif COVID-19. Namun catatan pemerintah tertulis hanya 56.757 kasus yang terjadi pada 15 Juli lalu.
Kementerian Kesehatan RI juga memperkirakan jumlahnya 4 kali lipat dari yang dilaporkan secara resmi. Demikian juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menyebut diperkirakan ada 16 juta orang di Indonesia yang sebenarnya sudah positif COVID-19.
“Jadi, kalau kita lihat jumlah penderita COVID-19 terkonfirmasi ya jika sekarang ini dilaporkan sekitar 4 juta itu kemungkinan bisa sekitar 15 atau 16 juta sebenarnya,” sambungnya.
Terkait perkiraan rawat inap untuk kasus COVID-19, IHME memperkirakan tidak ada lonjakan kasus COVID-19 rawat inap dalam beberapa bulan ke depan hingga Maret 2022. Begitu pula dengan hunian ICU yang tetap rendah di bawah 100 kasus. (tvl)