Wakil Pertama Indonesia ke Ajang Miss Universe, Ternyata Mojang Parahyangan
Jangankan seleksi, keberangkatan Nia, mojang Parahyangan yang tinggal di Bandung itu, juga tidak mendapat dukungan pemerintah. Nia ditunjuk dan diberangkatkan pemilik salon kecantikan Andi’s Beauty, Andi Nurhayati.
JERNIH—Meski tidak sepenuhnya lancar, penuh dorongan dan doa restu, keikutsertaan Indonesia di ajang miss-miss-an dunia, terutama Miss Universe, saat ini tidak sehebat pro-kontra berpuluh tahun lalu. Saat ini hampir tiap tahun kita menemukan bocoran foto keikutsertaan wakil kita di ajang miss-miss-an dunia itu.
Sisi minusnya, mereka yang mewakili Indonesia itu kini justru tak banyak dikenal. Berbeda dengan saat masih penuh hambatan, dulu. Meski berangkat diam-diam dan sedapat mungkin menghindari publisitas, justru nama-nama wakil Indonesia yang berangkat itu mencuat hingga langsung menjadi selebritas. Kita bisa mengingat nama-nama Nana Irawatie, Titi Dwi Jayati, Atika Sari Devi, atau Alya Rohali, yang sempat memantik polemik di zamannya masing-masing.
Misalnya, saat ajang Miss Universe 2005, Putri Indonesia 2004 Atika Sari Devi sempat diboikot karena keikutsertaannya di ajang pemilihan ratu sejagad tersebut. Publik Indonesia keberatan manakala para peserta miss-miss-an tersebut dituntut memakai bikini untuk menunjukkan lekuk tubuh mereka demi penilaian, yang dianggap tidak cocok dengan budaya Indonesia. Karena itulah, keikutsertaan Indonesia senantiasa ditutup-tutupi dari pandangan publik.
Termasuk ketika pertama kali Indonesia ikut-ikutan mengirimkan ‘wakil’ untuk kontes kecantikan Miss Universe 1974 di Manila, Filipina. Saat itu Indonesia diwakili Nia Kurniasih Ardikoesoema. Yang menarik, keberangkatan Nia tanpa melalui seleksi sebelumnya, yang baru berlangsung di tahun-tahun kemudian lewat Pemilihan Puteri Indonesia.
Jangankan seleksi, keberangkatan Nia, mojang Parahyangan yang tinggal di Bandung itu, juga tidak mendapat dukungan pemerintah. Nia ditunjuk dan diberangkatkan pemilik salon kecantikan Andi’s Beauty, Andi Nurhayati. Hebat kan?
Miss Universe 1974 merupakan edisi ke-23 dari kontes Miss Universe, yang diselenggarakan di Folk Arts Theater Manila, Filipina, pada pagi 21 Juli 1974, atau malam tanggal 20 Juli di Amerika Serikat. Edisi tersebut merupakan kontes Miss Universe pertama yang diselenggarakan di benua Asia.
Di akhir acara, Margarita Moran dari Filipina memahkotai penerusnya, Amparo Muñoz dari Spanyol sebagai Miss Universe 1974. Runner-up pertama Helen Morgan dari Wales di kemudian hari memenangkan gelar Miss World pada tahun yang sama.
Meninggal dunia
Nia sendiri kini telah berpulang. Ia meninggal dunia pada Ahad, 8 April 2018 pukul 20.59 WIB, setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, Jawa Barat. Nia, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut meninggal pada usia cukup sepuh, 70 tahun. Berita meninggalnya Nia sempat dimuat di beberapa laman berita dan mendapat perhatian publik, terutama yang berhubungan dengan acara pemilihan serupa. [ ]