Moron

Pria Argentina Ini Operasi 30 Kali agar Mirip Ricky Martin

Semua berawal ketika orang-orang disekelilingnya mengatakan jika dirinya mirip Ricky Martin.

JERNIH-Jangan mudah memuji seseorang mirip dengan selebriti, khawatirnya orang tersebut termakan pujian dan melakukan hal-hal tak terduga.

Seperti yang dilakukan oleh seorang pria bernama Frans Mariano Javier Ibanez asal Argentina, hanya gara-gara sering dibilang mirip Ricky Martin, akhirnya Fran kecanduan operasi untuk mengubah dirinya agar mirip dengan Ricky Martin.

“Ini bermula ketika orang-orang bilang saya mirip Ricky Martin. Saya menganggapnya seperti lelucon, tetapi setelahnya saya malah membuat beberapa perubahan dan kemiripannya mulai meningkat,” kata Frans menerangkan awal mula dirinya ketagihan operasi.

Ricky Martin adalah penyanyi latin yang naik daun di awal tahun 2000-an. Ricky Martin dikenal sebagai penyanyi yang energik, punya wajah ganteng dan memiliki banyak penggemar terutama kaum hawa. Meski namanya tidak setenar dulu, ternyata masih ada orang yang menggilai Ricky.

Dikutip dari The Sun, pada Minggu (26/12/2021), dalam sebuah acara TV Argentina Cronica HD, ia mengaku operasi yang dijalaninya itu merupakan sebuah kecanduan.

Tak tanggung-tanggung, untuk mengubah wajahnya semirip mungkin dengan Ricky Martin, ia rela melakukan 30 kali operasi plastik. Sementara uang yang dihabiskan sekitar £7.290 (sekitar Rp138 juta).

“Menurut saya, kecanduan itu bisa berkembang dan bertambah parah. Ketika saya sering menjalani operasi, saya tahu ada beberapa hal yang mulai tak terkendali dan tidak sehat bagi saya,” jelas pria 33 tahun itu.

Beruntung akhirnya Frans menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan berdampak buruk bagi dirinya terutama kesehatannya.

“Sekarang saya sadar bahwa yang ideal adalah menjadi diri sendiri, bukan orang lain. Tetapi saya membutuhkan beberapa waktu untuk menyadari hal itu,”.

Kini Frans menekuni pekerjaannya sebagai pelatih ontologis dengan spesialisasi pada ilmu saraf. Ia kerap memberikan sesi online untuk membantu kliennya mengembangkan potensi diri dan menuntun mereka ke jalan yang benar.

Frans ternyata memiliki masa kanak-kanak yang kelam. Pada usia 12 tahun dirinya didiagnosa mengidap obesitas. Ia mengaku selalu banyak makan sebagai bentuk pertahanan mekanisme terhadap kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya.

“Saya makan karena pada hari ketika ayah ingin membunuh saya dengan pisau, dia tidak akan bisa menyentuh saya karena lemak ditubuh saya menghalanginya. Sehingga dia tidak mampu membunuh saya,” terang Frans mengingat masa lalunya. (tvl)

Back to top button