Ferdinand Ngaku Mualaf, Jejak Digital Malah Sebaliknya
“Bahkan agama pun dia jual demi cari selamat. Tapi maaf jejak digital itu kejam tuan!” kata netizen tersebut pada Jumat, 7 Januari 2022.
JERNIH- Kasus ujaran kebencian yang melibatkan Ferdinand Hutahaen, makin memanas. Setelah Bareskrim Polri memastikan bakal memeriksa mantan politikus Partai Demokrat itu pekan depan dan sudah melayangkan surat pemanggilan pada Kamis (6/1), dia menyatakan permintaan maafnya kepada masyarakat luas melalui media massa sambil menyatakan bahwa dirinya merupakan mualaf sejak tahun 2017 lalu.
Berikut isi permintaan maaf Ferdinand Hutahaen :
“Saya Mohon Maaf Dengan Segala Kerendahan Hati Atas Kekeliruan Saya. Saya menyadari betul situasi yang terjadi 2 hari terakhir ini betapa riuhnya ruang publik membicarakan saya dan cuitan saya pada tanggal 4 lalu soal Allah.
Dalam hal ini perlu saya jelaskan secara terang benderang mengapa cuitan itu muncul.
Munculnya cuitan itu adalah akibat dari dan atas pergumulan pribadi saya yang memang sedang menderita penyakit yang sudah menahun dan tidak kunjung sembuh. Sudah 2 tahun lebih saya mengalami gangguan penyakit yang kalau kambuh pasti akan membuat saya jatuh, pingsan, dan kejang. Hal ini juga sangat mempengaruhi kesadaran saya.
Dan pada tanggal 4 Januari 2022 saat cuitan saya muncul, adalah ketika saya baru mengalami jatuh pingsan dan ini membuat pikiran saya berkecamuk serta ingin bertindak pendek.
Akhirnya terjadilah dialog antara pikiran dan hati, ketika itu pikiran saya berkata : “Hei Ferdinand, kau akan mati, tak ada yang bisa menolongmu, tak ada yang bisa membantumu, Allahmu saja harus dibela” kata pikiran kepada hati saya dan hati saya menjawab : “Tidak, Allah ku kuat, Dia tak perlu dibela, Dia yang akan menolongku.” Itulah dialog yang muncul dan itu motivasi untuk diri saya supaya saya kuat dan bertahan dari cobaan. Dan saat itu saya tuliskan hal tersebut dalam cuitan.
Namun, setelah saya mencuit tentang itu, kemudian ramai karena ada salah persepsi yang muncul dan ada yang melakukan provokasi dengan menambah narasi narasi yang tidak sesuai dengan fakta hingga terkesan mengadu domba. Maka muncullah opini bahwa seolah ini menjadi adu domba antara Kristen dan Islam.
Padahal ini tidak ada urusan dengan agama manapun, ini murni dialog pribadi saya dengan diri saya, dialog tentang saya dengan Tuhan saya, Allah SWT.
Orang yang tidak mengenal saya bahwa saya adalah seorang Muslim, seorang Mualaf sejak 2017, telah menuduh saya dengan kalimat yang tidak tepat terutama tentang identitas agama saya, akhirnya jadi ribut dan gaduh. Namun demikian, Saya mohon maaf yang sebesar – besarnya kepada saudara – saudara saya muslim apabila tersinggung ataupun tersakiti dengan tulisan saya di Twitter
Sekali lagi saya mohon maaf karena kekhilafan saya, mungkin karena pemahaman agama Islam saya yang baru seumur jagung, mohon kiranya dimaafkan dan mohon bimbingan selalu para ulama untuk saya dan keluarga agar lebih baik lagi menjadi seorang muslim. Demikian saya sampaikan semoga bisa menjadi terang bagi semua atas situasi yang terjadi.
Sekali lagi dengan segala kerendahan saya mohon dimaafkan. Jakarta, 06 Januari 2022.”
Terkait pengakuan bahwa Ferdinand Hutahaen merupakan seorang mualaf dan memeluk Islam pada tahun 2017, Wakil Ketua PP LAZISMU Ubaidillah Amin mengatakan, pihaknya telah mencoba menggali dan mencari tahu siapa sebenarnya Ferninand ini.
Setelah itu, Ubaidillah mengatakan telah mendapat informasi yang cukup mengejutkan bahwa Ferdinand adalah benar seorang mualaf yang memeluk Islam pada tahun 2017 dan bersyahadat di depan KH Ali Yafi, mantan Ketua Umum MUI Pusat.
Ubaidillah seperti diberitakan Terkini.id juga menyatakan kalau ikrar syahadat yang diucapkan Ferdinand juga disaksikan Lily Wahid, adik kandung Gus Dur.
“Maka melihat latar belakang tersebut, adalah hal yang wajar dan sah-sah saja apabila seorang mualaf ingin mendalami Agama Islam,” kata Ubaidillah.
Namun, pernyataan Ferdinand dan Ubaidillah itu berbanding terbalik dengan apa yang ditemukan netizen dalam bentuk jejak digital.
@PartaiSocmed menyuguhkan jejak digital Ferdinand Hutahaen yang pernah menyebut dirinya ‘Anak Tuhan’ pada tahun 2021 lalu, sambil memberi komentar pedas.
“Bahkan agama pun dia jual demi cari selamat. Tapi maaf jejak digital itu kejam tuan!” kata netizen tersebut pada Jumat, 7 Januari 2022.
Dalam cuitan yang jejak digitalnya dibagikan @PartaiSocmed tersebut, Ferdinand juga mengungkapkan rasa syukur karena Yesus tak punya keturunan sebab memang tak menikah. Sebab jika Yesus punya keturunan, maka silsilah Ferdinand dengan Tuhan bisa turun menjauh dari status Anak Tuhan menjadi Cucu Tuhan.
“Untunglah Yesus dulu tak punya keturunan karena tidak menikah,” cuit Ferdinand Hutahaean pada Minggu, 28 November 2021.
“Bisa-bisa silsilah saya dengan Tuhan jadi turun menjauh dari status Anak Tuhan jadi Cucu Tuhan. Ayolah senyum sedikit di hari Minggu pagi ini..!! Tweet ini bagi yang paham saja!” lanjutnya. []