Vaksin Ketiga, Presiden Jokowi: Saya Tegaskan, Keselamatan Rakyat adalah Utama
“Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama”
JAKARTA – Pemerintah telah menyiapkan sekitar 350 juta lebih vaksin penguat alias booster untuk digunakan selama periode Januari – Juni 2022. Meski begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan (prokes).
“Meski sudah divaksin (booster), saya mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan prokes. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ujarnya diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1/2022).
Menurut dia, vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan adalah kunci mengatasi penyebaran Covid-19.
Nantinya, kata Jokowi, vaksin booster akan diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat. Kebijakan itu diambil, karena pemerintah mengutamakan keselamatan rakyat. “Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama,” katanya.
Prioritas sasaran vaksinasi booster, lanjut Jokowi, adalah mereka yang sudah lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan. Sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat mengingat virus Covid-19 yang terus bermutasi.
Meski begitu, mereka yang divaksin harus memenuhi syarat dan ketentuan yang dibutuhkan, dimana harus telah divaksin sebanyak dua kali.
Diketahui, jenis vaksin booster yang akan digunakan yakni CoronaVac dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivak.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo, mengatakan rencana penyuntikan vaksin penguat yakni dimulai pada Rabu (12/1/2022) mendatang hingga Juni 2022.
“Vaksinasi booster akan dimulai secara bertahap. Untuk stok vaksin Januari 21 juta dosis, Februari 35 juta dosis, Maret 48 juta dosis, April 66 juta dosis, Mei 83 juta dosis, dan Juni 99 juta dosis,” ujarnya di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Menurut dia, masyarakat tak perlu khawatir penggunaan booster tersebut, karena telah melalui kajian ilmiah dari Kementerian Kesehatan, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Apalagi, penggunaan vaksin booster bukan kali pertama diterapkan di Indonesia. “Sudah terjadi di 120 negara, seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” katanya.
Nantinya, vaksin booster akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas, yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.
Ia menambahkan, vaksin tersebut diberikan di kabupaten/kota yang realisasi vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Dimana sampai saat ini terdapat 244 kabupaten dan kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut.