Crispy

BPOM Terbitkan Izin Sinopharm untuk Vaksinasi Mandiri

Salah satu pertimbangan BPOM terhadap penggunaan Sinopharm adalah tingkat efikasi Vaksin Sinopharm mencapai 78 persen.

JERNIH- Vaksin Sinopharm akhirnya mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin Sinopharm merupakan vaksin buatan perusahaan farmasi milik pemerintah Tiongkok, China National Pharmaceutical Group.

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan bahwa Vaksin Sinopharm ini menjadi salah satu merek vaksin Covid-19 yang diperuntukkan untuk program vaksinasi mandiri atau vaksin gotong royong yang dikelola swasta.

“Sudah diberikan EUA untuk vaksin produksi Beijing Bio Institut Biological Product, yang merupakan salah satu unit dari Sinopharm, yang merupakan anak perusahaan China National Biotech Group, Vaksin Sinopharm ini dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan,” kata Penny dalam jumpa pers virtual, beberapa hari lalu.

BPOM mengeluarkan EUA pada 29 April 2021 dengan nomor EUA 2159000143A2 untuk Vaksin Sinopharm setelah sebelumnya melakukan evaluasi dengan mempertimbangan manfaat resiko pada masa pandemi Covid-19. BPOM

Salah satu pertimbangan BPOM adalah hasil uji klinis fase III yang dilakukan di Uni Emirat Arab menunjukkan efikasi Vaksin Sinopharm mencapai 78 persen.

“Studi klinik fase III yang dilakukan di Uni Emirat Arab dengan subjek sekitar 42 ribu relawan menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen,”. Kata Penny menjelaskan dasar penerbitan UEA Sinopharm.

Penny juga mempertimbangkan aspek keamanan, dimana vaksin Sinopharm dinilai baik dan aman. Terlebih vaksin Sinopharm hanya menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk, dan sebagainya.

“Jadi dari aspek keamanan adalah baik kategorinya, dapat ditoleransi dengan baik,”.

Vaksinasi mandiri akan diberikan secara gratis untuk buruh dan karyawan swasta di masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja sesuai dengan Permenkes Nomor 10 Tahun 2021.

Rencananya Pemerintah akan mendatangkan vaksin Sinopharm secara bertahap  selama 2021. Seluruhnya akan berjumlah 15 juta dosis yang dibagi dalam beberapa tahap pengiriman. Proses pengiriman akan diatur oleh BUMN PT Kimia Farma.

Berikut jadwal kedatangan vaksin Sinopharma, pada minggu keempat April akan datang 500 ribu dosis Vaksin Sinopharm, kemudian April-Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi, selanjutnya pada kuartal 3 dan 4 akan datang lagi 7,5 dosis. (tvl)

Back to top button