Peneliti AS Sebut Masa Inkubasi Varian Omicron Hanya Tiga Hari
Masa inkubasi varian Omicron lebih pendek daripada SARS-CoV-2 asli, yakni lima hari atau lebih, dan varian delta.
JERNIH-Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap enam orang yang tertular Covid-19 varian Omicron dan mendapati bahwa masa inkubasi khas untuk pasien selama 73 jam (atau tiga hari).
Namun beberapa pasien mengalami gejala lebih dini, yakni 33 jam setelah terpapar, sementara yang lainnya setelah 75 jam. Namun jelas masa inkubasi varian Omicron lebih pendek daripada SARS-CoV-2 asli, yakni lima hari atau lebih, dan varian delta.
Profesor dan kepala penyakit menular di University at Buffalo di New York, Thomas Russo, mengingatkan bahwa masa inkubasi lebih pendek menunjukan bahwa seseorang harus mempertimbangkan melakukan isolasi mandiri lebih cepat ketika diketahui pernah terpapar.
Masa inkubasi omicron yang lebih pendek hampir sama dengan flu, yakni memiliki masa inkubasi satu sampai empat hari.
“Ini jelas lebih mirip flu,” kata Russo.
Spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, dilansir Prevention, Kamis (27/1/2022) menyebut varian Omicron lebih menular dibanding varian lainnya
“Terlepas dari lamanya waktu menularkan omicron, variannya jauh lebih menular daripada varian sebelumnya,” kata Schaffner.
“Omicron sangat menular. Sangat sulit untuk menghambat penyebarannya berdasarkan populasi,” tambah Schaffner.
Dalam laporannya CDC juga menyebut gejala mereka yang terpapar varian Omicron, meliputi batuk, kelelahan, hidung tersumbat, dan pilek.
CDC pada akhir Desember lalu juga mengeluarkan rekomendasi untuk mempersingkat waktu isolasi bagi seseorang didiagnosis dengan Covid-19 yakni cukup mengisolasi diri selama lima hari, sepanjang tidak menunjukkan gejala memburuk. CDC juga meminta agar pasien tersebut tetap menggunakan masker selama lima hari ke depan. (tvl)