Crispy

Minyak Goreng Dikuasai Bukan Ahlinya

Dari sini, Budhi menghimbau agar pabrikan sebaiknya menjual minyak goreng kepada distributor yang membidangi persoalan ini. Sebab Polisi, bakal menindak tegas pihak-pihak yang memainkan harga.

JERNIH-Polisi menduga, kelangkaan minyak goreng di wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan, lantaran banyak muncul ‘pemain’ baru dalam penjualannya. Akibatnya, penjual yang biasanya menjual migor, tidak mendapat pasokan dari distributor sebab adanya pengusaha dadakan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya mensinyalir ada pihak yang pada awalnya bukan penjual minyak goreng, beralih ke bisnis ini. Akibatnya, produsen memilih memasok ke distributor baru di luar bidang bidang kompetensinya.

“Nah ini, kemudian atas dasar inilah kami lakukan penyelidikan dari bawah ke atas, kemudian kami sampai menemukan adanya dugaan bahwa penjualan yang selama ini dilakukan kepada distributor betul dijual kepada distributor baru yang memang bukan bidangnya” ujarnya.

Dari sini, Budhi menghimbau agar pabrikan sebaiknya menjual minyak goreng kepada distributor yang membidangi persoalan ini. Sebab Polisi, bakal menindak tegas pihak-pihak yang memainkan harga.

“Nah dari temuan ini kami melihat bahwa distribusi minyak goreng ini dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya, orang yang bukan bidangnya, sehingga kami menyarankan kepada para pabrikan jangan bermain-main ini dengan minyak goreng. Kalau nanti kami temukan ada dugaan tindak pidana kami akan memproses secara hukum ya,” kata Budhi lagi.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan 26 ton liter minyak goreng yang hendak dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Polisi mengungkapkan distributor tersebut tidak memiliki kompetensi di bidangnya, karena perusahaannya adalah perusahaan kosmetik.

“Jadi kami temukan di sini ada pabrikan yang menjual kepada distributor, yang menurut mereka baru dalam waktu dua-tiga minggu ini dijadikan distributor. Dan sebenarnya perusahaan itu bergerak di dalam bidang kosmetik, jadi bukan bidangnya minyak goreng,” kata Budhi menyebutkan.

Budhi mengatakan distributor tersebut menjual minyak goreng dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET). Hal inilah yang kemudian membuat harga minyak goreng di pasaran tidak stabil.[]

Back to top button