Crispy

Tak Terima Disebut Jongos Ketua Jokowi Mania Laporkan Denny Siregar ke Polisi

Sebab singkatan Joman diplesetkan jadi Jongos Munarman, Noel menyatakan bahwa Denny tak cuma menghina diri dan organisasinya, namun juga menghina Presiden sebab Jokowi diubah jadi Jongos.

JERNIH-Denny Siregar kembali berulah. Kini giliran Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer yang berang dengan pernyataannya, sebab singkatan Joman diplesetkan jadi Jongos Munarman. Soalnya, Noel, sapaan akrab Immanuel, pernah menjadi saksi yang meringankan Munarman dalam sidang kasus yang menjeratnya.

Karena tak terima disebut Jongos, Noel pun melaporkan cuitan Denny ke Bareskrim Polri.

“Hari ini kita akan melakukan upaya hukum terkait Denny Siregar berkaitan dengan cuitan dan videonya. Yang menurut pandangan kami di situ mengandung ujaran kebencian,” kata Noel.

Noel bilang, ada beberapa dugaan ujaran kebencian yang dialamatkan Denny kepada dirinya. Pertama, dia dianggap teroris. Selanjutnya, buzzer yang entah dibayar oleh siapa itu juga melakukan upaya provokasi dan penggiringan opini hingga dikhawatirkan memicu bahaya di komunitas Joman.

“Ada semacam provokasi penggiringan opini yang sebenarnya membahayakan diri saya dan komintas Jokowi Mania,” katanya.

Sebab singkatan Joman diplesetkan jadi Jongos Munarman, Noel menyatakan bahwa Denny tak cuma menghina diri dan organisasinya, namun juga menghina Presiden sebab Jokowi diubah jadi Jongos.

“Secara organisasi Jokowi Mania bukan Jongos Munarman,” katanya menambahkan.

Dalam laporannya ke Bareskrim Polri, Noel menyertakan sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar dan video dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Denny Siregar.

Beberapa waktu lalu, Noel yang dikenal sebagai pendukung fanatik Jokowi memang menjadi saksi meringankan bagi Munarman. Dalam persidangan, dia bilang kalau mantan advokat Front Pembela Islam (FPI) itu, bukanlah teroris tapi aktivis.

Makanya, di era kepemimpinan Jokowi, Noel bilang semua orang punya hak untuk menyatakan pendapatnya dan sangat berbeda dengan zaman Orde Baru. Maka, pandangan Munarman tak boleh dikiriminalisasi.[]

Back to top button