Sekte Sesat Ini Pengikutnya Diminta Lakukan Tindakan Aneh
Salah satu tindakan aneh tersebut adalah, pemimpin sekte meminta pengikutnya untuk mengkonsumsi kotorannya, mulai dari kotoran, urin, serpihan kulit, air liur dan puntung rokok, yang diklaim dapat menyembuhkan setiap penyakit.
JERNIH-Ternyata aliran sesat bukan hanya terjadi di Indonesia saja namun juga terjadi di Thailand. Hal tersebut diketahui setelah polisi dan penduduk di provinsi Isaan Chaiyaphum, Thailand melakukan penggerebegan sekte illegal di kompleks ‘rahasia’ dari aliran sesat yang ternyata tersembunyi di tengah sawah.
Aksi penggerebekan berawal dari keluhan seorang korban yang mengeluh bahwa pemimpin aliran itu “memenjarakan pengikut” dan mendesak mereka untuk “mengkonsumsi kotoran manusia”.
Seorang influercer media sosial Thailand, Mor Pla atau Doctor Pla, awalnya menerima laporan dari seorang korban perempuan yang mengeluhkan bahwa ibunya telah dibujuk untuk bergabung dengan sekte tersebut.
baca juga: Gara-Gara Jemput Nasi Ganja Pilot Ini Terancam Penjara Tiga Tahun
Korban yang telah berusia 53 tahun itu juga mengeluhkan jika ibunya yang berusia 80 tahun tinggal bersama sekte tersebut selama satu tahun dan “bertindak aneh” seperti sedang “dicuci otak”.
Salah satu tindakan aneh tersebut adalah, pemimpin sekte meminta pengikutnya untuk mengkonsumsi kotorannya, mulai dari kotoran, urin, serpihan kulit, air liur dan puntung rokok, yang diklaim dapat menyembuhkan setiap penyakit.
Dia mengatakan bahwa ibunya tinggal bersama dengan pengikut lain dan pemimpin sekte itu bernama “Joseph,” yang mengaku sebagai “ayah”.
baca juga: Asyiknya Lebaran: Rumah Baru Hancur Gara-Gara Petasan
Setelah menerima keluhan itu, Doktor Pla, sang influercer itu berupaya menemukan keberadaan sekte sesat tersebut.
Setelah berhasil menemukan keberadaan sekte tersebut, Doktor Pla bersama penduduk lain di komunitas terdekat, media Thailand dan otoritas negara menyerbu kompleks dan berbicara dengan pemimpin dan pengikut sekte.
Media Thailan melaporkan bahwa selama dilakukan penggrebekan, mereka menemukan 11 mayat tidak dikenal di dalam kompleks itu, yang oleh pemimpin aliran sesat itu diklaim bahwa “mayat-mayat itu sedang menunggu untuk pergi ke surga”.
Satu dari 11 mayat adalah seorang anak berusia satu tahun yang tidak dapat diidentifikasi pada saat penggerebekan.
Seorang pengikut berusia 64 tahun mengatakan kepada media bahwa mayat ibunya juga ada di kompleks itu. Dia percaya semua mayat itu “dalam keadaan damai” dan tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap.
“Kadang-kadang mereka berbau seperti melati” kata salah seorang pengikut sekte tersebut.
Mereka menggunakan getah bening dari mayat-mayat ini untuk membasuh wajah mereka dengan keyakinan bahwa itu adalah pengobatan ajaib untuk menyembuhkan mereka dari segalanya..
Pemimpin sekte tersebut adalah Natee atau Joseph yang diketahui tidak memiliki nama keluarga.
Setelah penggebekan, ia menjelaskan kepada Mor Pla dan media bahwa dia tidak pernah memberi tahu atau memaksa pengikutnya untuk mengkonsumsi kotorannya. Justru para pengikutnya yang percaya pada “kekuatan” -nya.
Kepada media yang ikut penggrebegkan. pemimpin masyarakat setempat, Amporn Chanratnaew, menjelaskan bahwa 10 mayat kecuali bayinya, telah dilaporkan ke pihak berwenang “menurut hukum Thailand”.
Anehnya, dia dan warga lain di komunitas itu tidak tahu bahwa ada komune di dalam sawah disekitar mereka tinggal. (tvl)