Barry Sussman, Editor Laporan Investigasi Skandal Watergate Meninggal Dunia
- Cerita yang beredar saat itu adalah terjadi perampokan di kantor Partai Demokrat.
- Peciuman jurnalistik Barry Sussman menuntun dua reporter pada pengungkapkan Skandal Watergate.
JERNIH — Barry Sussman, editor kunci laporan jurnalistik investigasi skandal Watergate yang menjatuhkan Presiden AS Richard Nixon, meninggal dunia dalam usia 87 tahun.
Meski tidak sepopuler Ben Bradlee, editor The Washington Post paling flamboyant, Sussman memainkan peran luar biasa bagi laporan jurnalistik yang memenangkan Hadiah Pulitzer dan memaksa Presiden Richard Nixon mengundurkan diri tahun 1974.
Sebagai editor, Sussman memainkan peran sejak awal investigasi pembobolan kantor Partai Demokrat di kompleks perkantoran Watergate di Washington 17 Juni 1972.
Cerita yang beredar di media lokal saat itu adalah terjadi perampokan di kantor Partai Demokrat. Penciuman jurnalistik Sussman menuntunnya pada satu asumi; itu bukan perampokan.
“Sussman memiliki kemampuan melihat fakta dan menyimpannya di kepala, dan terus mengingatnya,” tulis Bob Woodward dan Carl Bernsein dalam All The President Men (1974).
Woodward saat itu adalah reporter magang yang belum memiliki kemampuan menulis tapi super gigih menelusuri sumber. Bernsein memiliki kemampuan menulis yang hebat.
Bernstein dan Woodward bekerja dengan panduan Sussman, sampai keduanya mampu membongkar semua di balik pembobolan kantor Partai Demokrat.
Sejak saat itu Sussman menjadi ensiklopedi berjalan tentang Watergate. Ia adalah sumber referensi yang harus dipanggil ketika perpustakaan gagal.
Kepada New York Times, Bernstein mengatakan; “Kami berutang banyak terima kasih kepadanya. Dia adalah editor hebat.”
Putri Sussman mengatakan penyebab kematian ayahnya tidak diketahui. Dunia jurnalistik sejenak berduka, kematian Sussman adalah kehilangan tak terhingga.