Sanus

Ini Alasan Epidemiolog Ingatkan Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia

Munculnya Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 dapat menjadi pintu masuk gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

JERNIH-Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaaspadai muncul dan merebaknya Omicron baru subvarian BA.4 dan BA.5.

Dicky mengkhawatirkan jika kemunculan varian virus corona tersebut dapat menjadi pintu masuk gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

“Kehadiran BA.4 dan BA.5 sebetulnya secara jelas potensi peningkatan itu ada dan potensi adanya gelombang (ketiga) itu ada,” Kata Dicky, pada Senin (13/6/2022).

Selanjutnya Dicky mengingatkan meskipun potensi kematian kecil, ia meminta masyarakat Indonesia jangan terlalu euforia, bagkan mengabaikan protokol kesehatan.

baca juga: Ini Penyebab Angka Covid-19 Naik Lagi

“Pandemi itu masih ada dan gak boleh kita euforia selama dunia ini dalam status pandemi. Kita harus berhati-hati karena kalau tidak ya kita akan makin mundur,”.

Meski gelombang ketiga terjadi di Indonesia, Dicky menyebut tidak begitu berbahaya, sebab Pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Indonesia sudah berlangsung baik sehingga imunitas yang dibangun masyarakat Indonesia sudah cukup kuat.

“Hanya bedanya sekali lagi gelombang yang timbul ini adalah gelombang yang tidak serta merta bareng kasus infeksi, juga kasus kesakitan dan kematian tidak pararel, tidak dalam pola atau tren yang sama. Itu yang terjadinya gelombang kasus infeksi saja,” jelas Dicky.

baca juga: Asyik, Masuk AS Tak Perlu Lagi Tes Covid

Terlebih saat ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang terima vaksin booster. Sehingga mereka yang terinfeksi subvarian Covid-19 ini hanya bergejala ringan.

“Karena modal imunitas kita sudah banyak apalagi sejak kasus Delta dengan kombinasi vaksin, apalagi 2 dosis. Nah kasus kesakitannya dalam gelombang BA.4 dan BA.5 ini gak terlalu signifikan potensinya kemudian juga kematiannya,” kata Dicky menyebut gejala yang akan dialami mereka yang terpapar subvarian baru tersebut.

Hingga Minggu (12/6/2022), tercatat ada empat kasus Omicron BA.4 dan BA.5 yang tersebar di Jakarta. Berikut daftar kasus DKI Jakarta Omicron BA.4 dan BA.5:

  1. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 20 tahun): gejala sedang ada sesak napas, dua kali divaksinasi Sinovac, belum booster.
  2. Kasus transmisi lokal BA.5 (perempuan 40 tahun): tidak ada gejala, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca.
  3. Kasus transmisi lokal BA.5 (laki-laki 22 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, belum vaksin booster.
  4. Kasus PPLN (laki-laki 30 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, satu kali vaksin Moderna

Gejala yang dirasakan pasien adalah adanya sesak napas dan gejala ringan COVID-19 lainnya. (tvl)

Back to top button