Remaja Usia 15 Tahun Selamatkan 100 Orang Saat Teroris Serbu Gedung Konser Moskwa
- Islam Khalilov bekerja dengan naluri dan pengetahuan semua lorong di Crocus Center.
- Netizen menyebutnya pahlawan. Islam Khalilov mengatakan; “Saya hanya menjalankan pekerjaan saya.”
JERNIH — Rusia berkabung dan meratapi kematian 137 orang akibat serangan teroris ke gedung konser Crocus di pinggiran Moskwa. Di media sosial, netizen memuji Islam Khalilov yang menyelamatkan lebih 100 penonton konser.
Aksi Khalilov, pekerja paruh waktu di salah satu ruang ganti di Crocus City, diketahui banyak orang. Agen video Ruptly memburunya dan ketemu. Khailov menceritakan kisah kepahlawanannya dalam video dan viral.
Gedung konser di pinggiran Moskwa itu sedemikian sesak jelang pertujukan Picnic, grup rock Rusia. Sekelompok teroris bersenjata senapan serbu otomatis masuk ke dalam gedung dan memberondong pengunjung yang berusaha melarikan diri.
Perkiraan terakhir menyebutkan 137 tewas, dan 180 luka-luka.
Khalilov mengatakan saat orang-orang berlarian dari eskalator dan tangga, dia menyadari keadaan darurat sedang terjadi. “Saya bertindak atas dasar naluri dan pengetahuan menyeluruh atas semua bagian kompleks gedung Crocus City Hall,” katanya kepada Ruptly.
“Saya mengatur evakuasi pengunjung menuju bangunan lain di dalam kompleks Crocus,” lanjutnya. “Saya berdiri di serambi dan berteriak. Saya juga memberi tahu teman-teman akan adanya penembakan. Saya menunjukan arah pengunjung harus pergi, dan berusaha membantu sebanyak mungkin orang.”
Petugas ruang ganti, rekan Khalilov, mengatakan terjadi desak-desakan dan semua orang sempat ternganga lalu tidak tahu harus lari ke arah mana untuk menyelamatkan diri.
Saksi mata tindakan hebat remaja itu mengatakan; “Khalilov berlari di belakang ratusan pengunjung seraya terus berteriak memberi tahu arah lari.”
“Saya sangat takut, tapi berusaha mengingat cara mengevakuasi pengunjung jika terjadi keadaan darurat,” kata Khalilov. “Saya masih sempat melihat seorang penembak berjanggut berjalan-jalan sambil membawa senapan.”
Khalilov mengatakan sempat menoleh ke belakang, dan melihat sesuatu yang mengerikan. “Satu penyerang menembak mati seorang pria. Saya tidak bisa melupakan apa yang saya lihat,” ujarnya.
Sekujur Rusia menyebut Khalilov pahlawan, tapi remaja itu mengatakan; “Saya hanya menjalankan pekerjaan saya.”