Islam Khalilov Si Penyelamat 100 Orang Saat Serangan Teroris di Moskwa Kebanjiran Hadiah

- Kepada Ruptly, Islam Khalilov mengatakan; “Lebih baik saya mengorbankan diri ketimbang melihat ratusan orang mati.”
- Muti Besar Moskwa akan menganugerahkan Russian Muslim Medal of Merit atas keberanian Islam Khalilov.
JERNIH— Islam Khalilov, remaja Kyrgyzstan yang menyelamatkan 100 orang saat serangan teroris di gedung konser terjadi, kebanjiran banyak hadian dan penghargaan.
Morgenshtern, rapper terkenal Rusia asal Turki Bashkir, mengirim satu juta rubel, atau Rp 170 juta, sebagai ucapan terima kasih atas keberaniannya.
“Saya akan menggunakan uang ini untuk menutupi hutang keluarga,” kata Islambek, nama panggilan Islam Khalilov di keluarganya, seperti dikutip The Moscow Times.
Islam Khalilov tiba di Moskwa tahun lalu pada usia 14 tahun. Ia meneruskan pendidikan di sebuah SMA di Moskwa, meniti karier sepak bola di tim remaja Spartak Moskwa dan anggota aktif fans sepakbola ibu kota Rusia itu.
Ia bekerja paruh waktu sebagai petugas pemeriksaan jas di Balai Kota Crocus, pinggiran Moskwa, untuk membantu keuangan keluarga. Ia tidak sendiri, beberapa kawan senegara juga bekerja di tempat itu.
Setelah serangan teroris paling mengerikan itu, nama Islam Khalilov disebut-sebut media Rusia. Orang-orang yang diselamatkan berbicara kepada media, yang membuat pers mengejarnya.
Moskva Online salah satu yang mengejarnya untuk mendapatkan kisah penyelamatan yang menimbulkan kekaguman banyak orang. “Saya takut. Takut sekali. Tapi saya sadar harus bertindak,” Khalilov membuka kisahnya.
“Jika saya takut dan tak bertindak, saya akan kehilangan nyawa saya, juga nyawa ratusan orang,” lanjutnya.
Saksi mata penyelamatan itu mengatakan Khalilov berteriak di tengah kerumunan, memberi instruksi semua orang untuk bergerak menuju pintu EXPO dan membukanya. Saat itu, seorang teroris memberondongkan senjata ke kerumunan lain dan melemparkan granat.
Sampai di pintu EXPO, semua orang berusaha membuka tapi gagal. Khalilov mengambil alih, dan bisa membuka. Ia mendorong semua orang untuk memasuki lorong yang menuju ke luar gedung. Khalilov tidak mempedulikan dirinya, dan menjadi orang terakhir yang keluar.
“Lebih baik mengorbankan diri daripada membiarkan ratusan orang mati,” kata Khalilov kepada Ruptly, outlet berita video milik pemerintah Rusia.
Khalilov dan pekerja di Balai Kota Crocus dilatih untuk menghadapi situasi dramatis, dan bagaimana mengevakuasi pengunjung ke luar gedung. Ia tahu semua lorong dan jalan keluar.
Setelah seratus lebih orang yang diselamatkan Khalilov keluar gedung, teoris melempar bom bakar yang menghanguskan gedung.
Banyak tokoh masyarakat memuji keberanian Khalilov. Ia diperkirakan akan kebanjiran hadiah dari tokoh-tokoh terkemuka.
Komisaris Hak-hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova memberi hadiah kepada Khalilov. Artem Donskov, sosok penyelamat lain berusia 14 tahun, juga mendapatkannya.
Pada 29 Maret, Khalilov akan menerima penghargaan Russian Muslim Medal of Merit dari mufti besar Moskwa. Keluarga Khalilov akan dibawa dari Bishkek untuk menyaksikan peristiwa membanggakan itu.