Pemerintah Thailand Deklarasikan Perang Pemusnahan Ikan Nila
- Entah kapan ikan nila blackchain datang ke Thailand. Tahun 2010, CP Food pernah mengimpor secara sah.
- Setahun kemudian memusnahkannya. Tiba-tiba, ikan itu terlihat di beberapa sungai di Thailand.
JERNIH — Kementerian Pertanian Thailand mendeklarasikan pemberantasan ikan nilai blackchin, dan sedang mempelajari metode untuk mencegah perkembang-biakan spesies invasif ini.
Bangkok Post, Rabu 17 Juli, menulis Menteri Pertanian Thailand Thammanat Prompow mengatakan pihaknya telah berupaya memusnahkan ikan nilai blackchin yang berasal dari Afrika Barat karena menjadi predator dan menimbulkan risiko besar terhadap keanekaragaman hayati bawah air.
Badan-badan terkait, lanjut Meteri Thammanat Prompow, telah diminta mempelajari apakah sterilisasi akan mempengaruhi komosom dan menyebabkan mutasi pada spesies ikan ini.
“Ini masalah serius yang memerlukan perhatian menyeluruh,” kata Menteri Thammamnat. “Untuk saat ini, ikan nila blackchin perlu disingkirkan.:
Otoritas Karet Thailand (RAOT) diminta menggalang dana untuk membeli ikan itu dan digunakan sebagai pupuk perkebunan karet.
Tidak ada yang tahu pasti kapan ikan nila blackchin tiba di Thailand. Yang pasti, menurut Menteri Thammanat, pihaknya telah berupaya menangkap sebanyak mungkin ikan itu di semua propinsi.
Ia juga mengatakan kecuali ada izin pihak berwenang, membawa spesies tertentu ke Thailand adalah tindakan ilegal.
Premsak Wanatsunthorn, deputy managing director Penelitian dan Pemuliaan Ikan CP Food (CPF), mengatakan pihaknya tidak bertanggung jawab atas penyebaran ikan nila blackchin. Sejak 2011, CP Food memusnahkan semua ikan nila blackchain miliknya.
Tahun 2010, CP Food mengimpor secara sah 2.000 ikan nila blackchin untuk penelitian. Dari jumlah itu, hanya 600 ekor yang selamat dan tiba di Thailand, serta berada di bawah pengawasan Departemen Perikanan.
Jumlahnya menurun menjadi 50 karena kondisi kesehatan yang buruk. Januari 2011, CP Food menghentikan penelitian dan membunuh seluruh ikan nilai yang tersisa menggunakan klorin.
Premsak mengatakan Departemen Perikanan menyelidiki peternakan ikan CP Food di Samut Prakarn, ketika ditemukan ikan nila blackchin menyebar di perairan pada 2017.
Gubernur Bangkok Chadchard Sittipunt mengunggah video di halaman Facebook-nya, yang memperlihatkan ikan nila blackchin sedang digoreng. Itu menunjukan ikan nila blackchin dapat dikonsumsi sebagai makanan lezat.
Senin 15 Juli sejumlah orang menangkap ikan di banyak wilayah di Bangkok, termasuk di Kolam Makkasan. Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi tangkapan mereka.
Kantor Perikanan Samut Sakhon mendorong masyarakat menangkap ikan nila blackchin dalam jumlah besar dan akan membeli hasil tangkapan dengan harga delapan bath, atau Rp 3.600, per kilogram.
Seluruh ikan akan dijual kembali ke pabrik tepung ikan, yang akan digunakan untuk makanan anjing dan kucing.