Target 2025 adalah menjadikan Indonesia sebagai negara kekuatan 12 besar dunia dengan Produk Domestik Bruto (PDB) antara US$38 hingga 45 triliun dan pendapatan per kapita sekitar US$13.000 hingga 14.900. Pada 2045 Indonesia diharapkan berada di posisi 7 hingga 8 besar dunia dengan PDB sebesar US$166 triliun dan pendapatan per kapita sekitar US$46.900, menandai perjalanan ambisius menuju kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Oleh : Rahmat Mulyana**
JERNIH–Dalam setiap organisasi, memiliki strategi yang jelas merupakan elemen penting yang tidak dapat diabaikan. Tanpa strategi yang jelas, organisasi berisiko kehilangan banyak peluang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Tanpa panduan yang jelas, mereka mungkin tidak siap menghadapi ancaman yang muncul yang dapat menyebabkan kerugian besar.
Selain itu, alokasi sumber daya menjadi tidak efisien dan tidak terarah, yang mengakibatkan pemborosan signifikan dan menghambat kemajuan organisasi. Ketidakjelasan arah ini juga membuat sulit bagi individu atau departemen untuk memahami peran mereka dan bertanggung jawab atas hasil yang diharapkan, yang akhirnya berujung pada kinerja organisasi yang suboptimal.
Indonesia sebagai negara dengan potensi luar biasa sangat membutuhkan strategi yang baik untuk memastikan kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Tanpa strategi yang terarah, Indonesia akan menghadapi berbagai kerugian signifikan. Pertama, tujuan pembangunan nasional dapat terhenti atau tidak tercapai. Misalnya, tanpa strategi yang jelas, program pembangunan infrastruktur bisa terhambat, menyebabkan ketidakmerataan pembangunan antar daerah.
Kedua, tanpa strategi yang baik, akan terjadi ketidakselarasan antara departemen pemerintah, yang mengakibatkan prioritas yang bertentangan dan kerjasama yang buruk. Ketiga, kebijakan yang dihasilkan bisa tidak efektif dan tidak menyasar kebutuhan serta tantangan yang ada, yang pada akhirnya mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah. Keempat, masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan ekonomi akan semakin sulit diatasi. Akibatnya, Indonesia akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan daya saing di kancah global, menghambat perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.
Di tingkat negara, ada kesimpangsiuran yang mengganggu karena miskonsepsi yang menyamakan sebuah rencana dengan sebuah strategi. Kami sudah melakukan studi mendalam soal ini dan menyimpulkan bahwa rencana itu bukan strategi.
Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia membutuhkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan, bukan sekadar rencana biasa. Implementasi Strategi 2040 dimulai dengan evaluasi kebijakan sebelumnya seperti MP3EI dan analisis situasi terkini melalui berbagai dokumen perencanaan nasional dan internasional. Kajian mendalam dan masukan dari berbagai ahli juga menjadi landasan penting dalam penyusunan strategi ini. Strategi 2040 mencakup lima elemen utama yang menawarkan pendekatan komprehensif dan terintegrasi: perluasan ekonomi, pertumbuhan inklusif, modal insani, keberlanjutan lingkungan, dan reformasi kelembagaan.
Perkenalan MP3EI dimulai dengan Perpres MP3EI 2011 yang mencakup arahan strategis untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia dari tahun 2011 hingga 2025. MP3EI mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 dan bertujuan untuk memproyeksikan Indonesia sebagai negara maju pada dekade-dekade mendatang. Dalam upaya mencapai visi ini, pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Target 2025 adalah menjadikan Indonesia sebagai negara kekuatan 12 besar dunia dengan Produk Domestik Bruto (PDB) antara US$38 hingga 45 triliun dan pendapatan per kapita sekitar US$13.000 hingga 14.900. Pada tahun 2045, Indonesia diharapkan berada di posisi 7 hingga 8 besar dunia dengan PDB sebesar US$166 triliun dan pendapatan per kapita sekitar US$46.900, menandai perjalanan ambisius menuju kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
MP3EI juga memperkenalkan konsep enam koridor ekonomi yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor unggulan di wilayah-wilayah strategis. Pemerintah memilih enam provinsi atau wilayah sebagai fokus utama: Jawa yang memiliki peran sentral dalam distribusi dan transportasi; Kalimantan yang mengutamakan hasil energi, terutama batu bara; Bali yang dikenal sebagai destinasi pariwisata; Sulawesi yang kuat dengan sektor nikel dan hasil tambang lainnya; Papua yang memiliki potensi hasil tambang besar seperti emas dan tembaga; dan Maluku yang berkontribusi pada kekayaan sumber daya alam, terutama sektor perikanan dan pariwisata. Dalam implementasinya, MP3EI menarik minat berbagai investor asing, termasuk negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan India. Meskipun ada potensi besar, kesenjangan pembangunan antar wilayah dan infrastruktur yang belum maksimal menjadi tantangan utama. Pemerintah terus berupaya mengatasi hambatan ini melalui kebijakan dan proyek strategis.
Evaluasi kebijakan MP3EI menunjukkan beberapa kekurangan sebagai sebuah strategi. Analisis SWOT yang dilakukan tidak lengkap dan hanya mencakup analisis eksternal. Tidak ada pemantauan dan evaluasi target yang memadai, serta inisiatif strategis tidak terukur dan tidak memiliki kerangka visi jangka panjang. Kekurangan ini menekankan perlunya perbaikan dalam strategi berikutnya.
Strategi 2040 dirancang untuk mengatasi kekurangan MP3EI dan menawarkan panduan yang lebih jelas dan terarah bagi pembangunan Indonesia. Elemen strategis yang diperbarui mencakup perluasan ekonomi, pertumbuhan inklusif, modal insani, keberlanjutan lingkungan, dan reformasi kelembagaan. Strategi ini juga menambahkan penetapan OKR (Objective Key Results) dengan target sejahtera 90 persen dan HDI 0.9, serta alignment dengan visi dan misi nasional. Visi jangka panjang ditarik sebagai exercise bangsa ini ke masa depan yang jauh, memberikan panduan yang lebih terstruktur untuk mencapai tujuan besar Indonesia.
Studi kami selama 10 tahun terakhir menunjukkan perbedaan signifikan antara rencana dan strategi. Rencana pembangunan seringkali hanya berupa dokumen formal tanpa implementasi nyata. Sebaliknya, strategi yang efektif memiliki elemen-elemen kunci yang mendorong eksekusi dan pencapaian hasil. Berikut adalah elemen-elemen kunci yang membedakan strategi dari rencana: pertama, target yang spesifik dan terukur (OKR).
Strategi yang baik menetapkan OKR (Objective Key Result) yang jelas dan terukur. OKR ini bukan sekadar angka, tetapi tujuan konkret yang menjadi fokus utama. OKR ini menjadi acuan serius dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan. Kedua, inisiatif pendukung dan KPI. Strategi yang komprehensif memiliki serangkaian inisiatif yang dirancang untuk mencapai OKR tersebut.
Setiap inisiatif memiliki KPI (Key Performance Indicators) yang memungkinkan pemantauan kemajuan dan evaluasi efektivitas. Ketiga, konstruksi dan komunikasi yang jelas. Strategi harus dikonstruksi dengan cara yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Komunikasi yang efektif memastikan bahwa setiap individu memahami peran mereka dalam mencapai tujuan bersama. Keempat, diskusi dan perbaikan berkelanjutan. Strategi bukanlah dokumen statis. Diskusi berkala tentang kemajuan dan tantangan yang dihadapi memungkinkan identifikasi area yang perlu diperbaiki dan penyesuaian strategi secara dinamis.
Dengan mengintegrasikan elemen-elemen ini, Strategi 2040 dirancang sebagai sebuah strategi yang komprehensif dan dapat dieksekusi, bukan sekadar rencana pembangunan biasa. Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan dari rencana-rencana sebelumnya yang seringkali tidak mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian, perbedaan mendasar antara rencana dan strategi terletak pada tingkat detail, fokus pada eksekusi, dan mekanisme pemantauan yang terintegrasi dalam strategi.
Dengan implementasi disiplin dan konsisten, Strategi 2040 diharapkan dapat membawa Indonesia menuju kesejahteraan, kemajuan, dan kemandirian yang berkelanjutan. Strategi ini menawarkan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, mencakup berbagai aspek penting yang diperlukan untuk mengatasi tantangan pembangunan dan mencapai visi jangka panjang Indonesia Emas 2045.
Integrasi elemen strategis yang diperbarui dengan evaluasi dan analisis mendalam memberikan landasan yang kuat untuk memastikan bahwa upaya pembangunan sejalan dengan tujuan besar negara, menciptakan sinergi yang kuat untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian, Strategi 2040 tidak hanya memberikan panduan yang jelas dan terarah bagi pembangunan nasional tetapi juga menekankan pentingnya keselarasan dengan visi, misi, dan visi jangka panjang bangsa untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan yang berkelanjutan. [dsy]
* Pada 3 Agustus 2024 insya Allah akan dilaksanakan launching buku “Strategi Indonesia 2040: Usulan Yang Sesuai Visi Misi”. Artikel ini menjelaskan pengembangan dari MP3EI kemudian dirumuskan dalam Strategi 2040.
**Dosen IAI Tazkia dan Associate INDEF