POTPOURRI

Perlukah Pembatasan Subsidi BBM Gunakan AI?

Menurut Fahmi, pemerintah seharusnya menggunakan mekanisme yang dapat segera ditetapkan atau diimplementasikan tanpa menyita banyak waktu. Dan jika ada kelemahan dalam implementasinya, maka harus disempurnakan.

JERNIH-Dalam waktu dekat pemerintah berencana menerapkan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) sebab selama ini penyalurannya tidak tepat sasaran sehingga membebankan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga Rp90 triliun per tahun.

Namun rencana pembatasan BBM bersubsidi menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dipandang berlebihan. Karena selain pembatasan BBM bersubsidi sangat mendesak untuk diterapkan sementara penerapan AI dinilai membutuhkan waktu serta boros anggaran.

“Pertama, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi itu sudah sangat mendesak gitu ya, sehingga segera dilakukan, karena beban APBN untuk biaya subsidi yang salah sasaran itu sekitar Rp90 triliun per tahun, nah ini beban yang cukup berat bagi APBN sehingga butuh segera dibatasi,” kata Pengamat Ekonomi Energi asal Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Sabtu (7/9/2024).

Menurut Fahmi, pemerintah seharusnya menggunakan mekanisme yang dapat segera ditetapkan atau diimplementasikan tanpa menyita banyak waktu.

Untuk itu Fahmi mendorong pemerintah melanjutkan instrumen yang sudah digunakan Pertamina saat uji coba. Dan jika ada kelemahan dalam implementasinya, maka harus disempurnakan.

“Sebetulnya Pertamina sudah melakukan uji coba dengan menggunakan barcode yaitu sudah diterapkan di solar dan itu cukup efektif, nah menurut saya terapan itu saja menggunakan barcode tadi kalau masih ada kelemahan itu bisa diperbaiki,” jelas Fahmi.

Fahmi bahkan mempertanyakan efektivitas penerapan AI dalam pembatasan BBM bersubsidi tersebut.

“Pasti butuh biaya cukup besar dan itu tidak dapat segera diterapkan gitu ya karena butuh penerapan IA, apakah efektif atau tidak”.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyebut, pemerintah akan membatasi pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar dalam waktu dekat. Menurutnya, penyaluran BBM menggunakan AI akan menghemat dana negara hingga Rp90 triliun per tahun.

Sebagaimana diketahui pemerintah melalui PT Pertamina (Persero)sejak 2023 telah menerapkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi, sejauh ini baru berlaku untuk BBM jenis Solar. Sementara, pembatasan BBM jenis Pertalite di beberapa daerah baru sebatas uji coba. (tvl)

Back to top button