Tina Nur Alam: Sultra Butuh Pemimpin Keibuan
- Tina Nur Alam juga mengajak semua pasangan calon (paslon) berkampanye dengan santun, guna menjaga kesatuan dan persaudaraan sebagai sesama warga.
- Tina juga berharap visi Bahteramas Berlayar Kembali menjadi jawaban atas tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
KENDARI — Calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Tina Nur Alam mengatakan akan menghadirkan kepemimpinan yang mengutamakan humanisme, menghadirkan kesetaraan, dan kemajuan masyarakat.
“Kami percaya Sultra harus dipimpin orang-orang yang memiliki kepekaan, layakanya kepekaan seorang ibu, dengan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat adalah prioritas,” kata Tina Nur Alam dalam pidato politik saat pengambilan nomor urut pemilihan gubernur (Pilgub) di Hotel Claro, Senin 23 September.
Menurut Tina, yang saat itu didampingi calon wakil gubernur Sultra La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, kepemimpinan keibuan yang akan dijalankannya menekankan pendekatan lebih empatik, peduli, dan fokus pada kesejahteraan sosial. Selama ini, pendekatan seperti itu adalah kebutuhan mendesak bagi masyarakat Sultra.
Tina Nur Alam juga mengajak semua pasangan calon (paslon) berkampanye dengan santun, guna menjaga kesatuan dan persaudaraan sebagai sesama warga, serta fokus pada gagasan penuntasan masalah yang ada di masyarakat.
“Masalah Sultra yang harus diselesaikan adalah lapangan kerja, stabilitas harga bahan pokok, persoalan banjir, akses permodalan bagi ibu-ibu dan keluarga, dan lain sebagainya,” ujar Tina Nur Alam.
Tina juga mengatakan sengaja mengambil La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan sebagai pasangannya, karena menganggap putra politisi senior Ridwan Bae ini memahami aspirasi dan tantangan yang dihadapi generasi muda Sultra.
“Pemuda tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang berperan aktif dalam proses politik dan pengambilan keputusan. Kita akan libatkan lebih banyak anak muda dalam pemerintahan melalui berbagai program,” jelas Tina Nur Alam.
Tina juga berharap visi Bahteramas Berlayar Kembali yang dijalankan dengan prinsip kepemimpinan yang menggabungkan semangat keibuan, keberpihakan pada perempuan, dan dorongan bagi anak muda, menjadi jawaban atas tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
“Kami optimistis dengan pendekatan yang inklusif dan partisipatif, Sultra dapat menjadi daerah yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera,” katanya.