Crispy

12 Ribu Warga Israel Terjangkit Covid-19 Usai Disuntik Vaksin Pfizer-BioNTech

  • Kekebalan parsial seharusnya terbentuk setelah suntikan pertama.
  • Kekebalan 95 persen terjadi sepekan setelah suntikan kedua.
  • Hasil uji klinis ternyata tidak selalu sama saat vaksin digunakan untuk penyuntikan massal.

JERNIH — Lebih 12.400 ribu penduduk Israel dinyatakan positif Covid-19 meski telah divaksinasi dengan suntikan Pfizer-BioNTech.

Sebagian besar baru menerima suntikan pertama, dan 69 lainnya telah menerima suntikan kedua.

Russia Today melaporkan pemerintah Israel meminta lebih 189 ribu orang yang telah menerima suntikan pertama dan kedua. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan 6,6 persen dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Mengutip seorang pejabat kesehatan, sejumlah situs berita di Tel Aviv memberitakan sebagian besar terinfeksi tak lama setelah menerima suntikan pertama, atau saat proses inokulasi belum dimulai.

Namun, 1.410 orang dinyatakan positif dua pekan setelah suntikan pertama. Seharusnya, proses inokulasi telah selesia dan kekebalan parsial terbentuk.

Yang membingungkan adalah 69 orang terinfeksi Covid-19 padahal telah menerima suntikan kedua. Seharusnya, inokulasi menyeluruh — meski tidak seratus persen — terbentuk setelah suntikan kedua.

Israel memberikan dosis kedua hampir dua pekan setelah suntikan pertama. PM Benjamin Netanyahu kembali menjadi orang pertama yang menyelesaikan vaksinasi.

Pfizer mengatakan lonjakan kekebalan terjadi antara hari ke-15 dan 21 setelah suntikan pertama, atau ketika efektivitas vaksin meningkat dari 52 menjadi 89 persen.

Uji klinis sebelumnya memperlihatkan perlindungan yang ditawarkan vaksin mencapai 95 persen sepekan setelah dosis kedua diberikan.

Vaksin bukan obat. Hasil uji klinis vaksin bisa berbeda dengan kinerja vaksinasi di lapangan, atau ketika vaksin diberikan kepada banyak orang.

Sebelumnya, Nachman Ash — pakar virus korona Israel — mengeluh kepada PM Benjamin Netanyahu tentang perlindungan yang tidak memadai oleh suntikan pertama vaksin Modrna.

“Ternyata itu kurang efektif dari yang kami kira, dan lebih rendah dari yang disajikan Pfizer,” kata Ash, seperti dikutip Radio Angkatan Darat Israel.

Namun kepala unit infeksi Sheba Medical Center, tempat PM Netanyahu mendapat sintikan, mengatakan vaksin Pfizer bekerja sangat baik setelah dua suntikan.

Profesor Gili Regev-Yohai mengatakan 102 petugas medis menjalani tes sepekan setelah menerima vaksin, dan seratus dari mereka menunjukan antibodi meningkat. Hanya dua orang yang tidak menunjukan peningkatan antibodi.

Back to top button