31 Tahun Setelah Mengubur Uni Soviet, Jenazah Mikhail Gorbachev Dimakamkan
- Tidak ada pemakaman kenegaraan dan kehadiran Vladimir Putin.
- Namun nasib Mikhail Gorbachev lebih baik dibanding Nikita Khrushchev yang dimakamkan diam-diam.
JERNIH — Mikhail Gorbachev, presiden satu-satunya dan terakhir Uni Soviet, Sabtu 3 September dimakamkan tanpa upacara kenegaraan yang dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.
Prosesi dimulai dengan upacara perpisahan di Hall of Columns Moskwa pukul 10:00. Jenazah Gorbachev, yang meninggal pekan ini pada usia 91 tahun, diletakan di peti terbuka diapit dua tentara.
Ratusan orang antre melihat wajah Gorbachev kali terakhir. Keluarganya duduk di ruang samping berhias lampu gantung. Gorbachev dimakamkan di Pemakaman Novodevichy, di samping makam Raisa — istrinya.
Kremlin tidak memberi pemakaman kenegaraan kepada Gorbachev, dan itu tidak mengejutkan banyak orang. Gorbachev adalah pemimpin Uni Soviet, bukan Republik Federal Rusia. Uni Soviet tidak ada lagi sejak Desember 1991, ketika Gorbachev secara resmi mendeklarasikan pembubarannya.
Putin menyalahkan Gorbachev atas runtuhnya Uni Soviet, dengan menyebutnya bencana geopolitik terbesar di abad 20. Bagi Barat, Gorbachev adalah pencipta perdamaian dunia. Setidaknya, dua dekade sejak Uni Soviet runtuh dunia tidak terancam perang nuklir.
Tahun-tahun terakhir Gorbachev diwarnai kritiknya terhadap Putin, yang rezimnya semakin ketat. Ia berkeliling dunia mempromosikan kebebasan berbicara dan demokrasi.
Namun, Gorbachev tidak berkomentar saat Putin menyerang Ukraina. Yayasan Gorbachev hanya menyeru negosiasi damai, dengan mengatakan tidak ada yang lebih berharga di dunia selain nyawa manusia.
Nasib Gorbechev relatif sedikit lebih baik dibanding Nikita Khrushchev, pemimpin Uni Soviet yang tidak diberi pemakaman kenegaraan. Khrushchev digulingkan karena berusaha menghentikan reformasi Stalinis. Dia meninggal di pengasingan tahun 1971, dan pemakamannya semi rahasia.