Crispy

34 Mahasiswa Gaza Dievakuasi untuk Belajar di Inggris

  • Laporan mengungkapkan bahwa 34 mahasiswa Gaza yang diterima di universitas-universitas Inggris telah dievakuasi ke Inggris dan akan tiba dalam beberapa hari.
  • Lebih dari 100 mahasiswa Palestina menerima tawaran dari institusi-institusi di Inggris tahun ini, namun banyak di antara mereka yang tidak dapat meninggalkan Gaza karena perang Israel.

JERNIH – Kelompok pertama mahasiswa dari Gaza telah dievakuasi dari wilayah yang hancur setelah diterima untuk belajar di universitas-universitas Inggris dengan beasiswa didanai penuh dan dukungan dari pemerintah Inggris. Mereka akan tiba dalam beberapa hari lagi.

Ini adalah pertama kalinya sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023 warga Palestina dibantu pergi untuk belajar di Inggris. Para pelajar sekarang berada di negara ketiga untuk pemeriksaan biometrik visa sebelum berangkat ke Inggris, BBC melaporkan.

Setidaknya empat dari 34 mahasiswa yang akan dievakuasi adalah dokter. Mahasiswa lainnya telah menerima Beasiswa Chevening, sebuah program beasiswa yang sebagian besar didanai pemerintah bagi mahasiswa internasional untuk menempuh pendidikan magister selama satu tahun di Inggris.

Lebih dari 100 mahasiswa Palestina menerima tawaran dari berbagai institusi di Inggris tahun ini, dan banyak di antaranya tidak dapat meninggalkan Gaza di tengah perang genosida Israel. Belum jelas kapan kelompok mahasiswa berikutnya akan dievakuasi, menurut BBC.

Politisi, akademisi dan banyak orang lainnya telah meminta pemerintah Inggris untuk mengizinkan mahasiswa dari Gaza untuk belajar di negara tersebut karena perang Israel yang tidak pandang bulu telah menghancurkan atau merusak universitas-universitas, termasuk lembaga-lembaga inti seperti Universitas Islam Gaza dan Universitas Al-Azhar.

Kampanye ini telah menghasilkan perubahan kebijakan dan langkah-langkah praktis pada 2025, yang berujung pada evakuasi 34 mahasiswa. Namun, lebih dari 80 mahasiswa masih belum dapat meninggalkan Palestina karena persyaratan visa, biometrik, dan transit perbatasan yang belum terselesaikan.

Pada saat yang sama, kampanye “Gaza40”, yang dibentuk oleh koalisi kelompok mahasiswa, bertujuan untuk menekan pemerintah agar mencabut persyaratan ini.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 17.000 pelajar Palestina telah terbunuh di Gaza, dengan lebih dari 15.553 merupakan mahasiswa pra-universitas dan sedikitnya 1.200 merupakan mahasiswa.

Harapan para pelajar Palestina untuk menyelesaikan studi lebih lanjut semakin memudar ketika Israel melancarkan serangan terbarunya untuk menduduki  Kota Gaza . Saat perang Israel memasuki bulan ke-22, anak-anak Gaza akan menjalani tahun ketiga tanpa bersekolah.

Back to top button