Crispy

AI: Selamatkan Rohingya, Aceh Perlihatkan Tindakan Kemanusiaan Terbaik

Lhokseumawe — “Nelayan di Aceh menjadi ‘penjala manusia’ dengan menyelamatkan pengungsi. Terima kasih,” tulis Dr Khor Swee Kheng, atau Dr Khor SK, spesialis sistem kesehatan dan kebijakan kesehatan yang berbasis di Universitas Oxford.

Amnesty International (AI) di situsnya menurunkan laporan penyelamatan pengungsi Rohingya oleh nelayan Aceh dengan judul; Indonesia: Aceh Menunjukan Tindakan Kemanusiaan Terbaik dengan Menyelamatkan Rohingya.

Mereka terkatung-katung di tengah laut, dalam keadaan payah, dan tanpa makanan. Nelayan Aceh yang menemukan mereka melapor ke pemerintah setempat, tapi pejabat di Lhokseumawe tidak memberi ijin pengungsi mendarat dengan alasan khawatir membawa virus korona.

Penduduk marah. Kamis lalu, mereka menyiapkan beberapa perahu dan berlayar ke lokasi pengungsi Muslim Rohingya terkatung-katung di tengah laut.

“Ini semata alasan kemanusiaan,” kata seorang nelayan. “Kami sedih melihat anak-anak dan wanita hamil terkatung-katung di tengah laut.”

Sekitar 94 pengungsi Rohingya — terdiri dari 30 anak-anak, wanita hamil, dan orang tua — dikeluarkan dari kapal mereka. Kapal penjaga pantai Indonesia mencegat, dan menarik kapal itu lebih dekat ke pantai.

Pihak kepolisian Lhokseumawe mengatakan akan mengirim sebagian besar pengungsi kembali ke laut, dan tidak akan memberi tempat tinggal kepada mereka. Sekali lagi warga protes keras, dan aparat kepolisian melunakan sikap.

Seluruh pengungsi Muslim Rohingya diperiksa staf medis, untuk memastikan tidak ada di antara mereka membawa virus korona.

“Penyelamatan Muslim Rohingya adalah momen optimisme dan solidaritas,” kata Usman Hamid, direktur eksekutif AI Indonesia.

“Masyarakat Aceh telah menunjukan yang terbaik dari tindakan kemanusiaan,” lanjutnya.

Back to top button