Alasan Keamanan, Pemimpin Hizbullah Dikabarkan Pindah ke Iran
Setelah pembunuhan Fakhrizadeh, pengamanan terhadap Nasrallah diperketat. Semua rencana perjalanan dibatalkan.
JERNIH– Pemimpin Hizbulla Libanon, Syekh Hasan Nasrallah, dikabarkan telah pindah ke Iran demi alasan keamanan.
Mengutip seorang sumber mengetahui isu tersebut, surat kabar Al-Jarida mengungkapkan, Nasrallah memutuskan tinggal di Iran seiring kekuatiran menjadi sasaran pembunuhan dinas rahasia Israel, Mossad, sebagaiman terjadi pada pakar nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh.
Fakhrizadeh dihabisi dua pekan lalu oleh 12 eksekutor dalam perjalanan menuju vilanya di Absard, kota kecil berjarak sekitar 40 kilometer sebelah timur Ibu Kota Teheran, Iran. Setelah pembunuhan Fakhrizadeh, pengamanan terhadap Nasrallah diperketat. Semua rencana perjalanan dibatalkan.
Namun kepada Albalad.co melalui jejaring WhatsApp, staf media Hizbullah, Rana Assahili, membantah kabar itu. “Tidak, Nasrallah masih tinggal di Beirut,” ujarnya. “Imam Besar dalam keadaan sehat.”
Selama ini Hassan Nasrallah memang jarang muncul di depan publik. Sebagai salah satu target buruan nomor wahid Mossad, Nasrallah berpidato di acara-acara penting yang disiarkan langsung secara virtual. [Al-Balad]