Crispy

Alat Tes Covid-19 Dari Swiss Sudah Datang, Jangan Kaget Lonjakan Hasilnya

JAKARTA-Sebanyak 20 alat polymerase chain reaction (PCR) yang mampu melakukan tes Covid-19 hingga spesimen 10 ribu per hari telah tiba dari Swiss pada hari Rabu (8/4/2020). Pemerintah Indonesia telah membelinya dari perusahaan farmasi asal Swiss, Roche.

Menurut Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, alat tersebut akan langsung langsung didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia yang dinilai paling membutuhkan.

“Semua alat ini akan disebar di beberapa provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Papua. Ini akan disebar secepatnya,” ucap Arya dalam siaran live di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (8/4/2020).

Baca juga: Ini Sepuluh Rekomendasi Komnas HAM Untuk Anies Selama PSBB

Namun wilayah harus sabar dahulu, karena alat tersebut perlu dilakukan penyesuaian dengan laboratorium dan rumah sakit yang akan menerimanya.

Ada dua tipe alat yang didatangkan ini yaitu 2 unit Magnapure 96 dan 18 buah Light Cycle Detector. Masing-masing mempunyai kemampuan berbeda. Magnapure 96 dapat digunakan untuk 1.000 tes RNA per hari dan Light Cycle Detector mampu memeriksa 500 RNA dalam sehari.

“Sudah datang dua buah automatic RNA dan 18 buah detektor PCR, kalau sudah terinstal semua, satu harinya bisa tes mencapai 9 ribu hingga 10ribu,”.

Baca juga: Ini Prosedur dan Syarat Kepala Daerah Ajukan PSBB

Keberadaan alat ini diharap akan lebih cepat mendeteksi jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 sehingga dapat mempermudah membuat peta penyebaran Covid-19 dan penangannnya juga akan lebih terarah.

“Diharapkan Indonesia bisa mendata berapa banyak orang yg terkena Covid-19 sehingga efektivitas semakin baik,”.

Arya juga memperkirakan dengan adanya dua alat tes ini maka jumlah orang yang terdeteksi terinfeksi Covid-19 akan mengalami lonjakan jumlahnya mengingat dalam satu bulan dapat melakukan pengetesan terhadap sekitar 300 ribu orang.

Tehnis pengetesannya hampir sama dengan alat yang lama dimana pemeriksaan dilakukan dengan cara usap (swab) dari saluran pernapasan atas, yakni bagian hidung, mulut dan tenggorokan untuk memastikan orang-orang yang positif Covid-19-19 dari hasil rapid test.

Kehadiran alat ini sekaligus menjawab permintaan Presiden Joko Widodo yang meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk mempercepat uji laboratorium terkait pemeriksaan Covid-19 untuk membantu pemetaan sebaran kasusnya.

(tvl)

Back to top button